DENPASAR – Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Bali kembali menggelar unjuk rasa di Parkir Timur Lapangan Niti Mandala, Renon Denpasar.
Aksi yang digelar Sabtu (19/12) pagi itu diikuti sekitar 42 orang mahasiswa. Dalam aksinya, mereka menuntut kemerdekaan untuk Papua Barat.
Mereka juga meminta pemerintah Indonesia untuk bertanggung jawab terhadap masyarakat Papua tentang Operasi Trikora yang ilegal di tanah Papua.
Dalam aksinya mereka membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan tuntutan yang mereka suarakan kepada pemerintah.
Baru berlangsung beberapa menit, aksi mereka dihadang oleh sebuah kelompok ormas. Anggota ormas berjumlah puluhan orang itu melarang para mahasiswa berunjuk rasa.
Bahkan, saat puluhan mahasiswa Papua menyanyikan yel yel Papua merdeka, ormas tersebut membalas dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
“Karena situasi makin panas antara dua belah pihak Kabagpops Polresta Denpasar melakukan mediasi agar para mahasiswa itu membubarkan diri,” terang Kasubag Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi.
Karena tetap bersikukuh tidak mau membubarkan diri, aparat kepolisian dari Polresta Denpasar yang dilengkapi dengan mobil water Cannon langsung mengamankan puluhan mahasiswa itu ke mobil dan diangkut ke Polresta Denpasar.
“Sekitar pukul 11.00 Wita mereka dibawa ke Polresta. Tujuannya mereka dievakuasi karena ada masyarakat lain yang tidak suka dengan aksi unjuk rasa mereka,” terang Iptu Sukadi.
Sekitar pukul 13.00 WITA setelah diberi wejangan oleh Kapolrest Denpasar, puluhan mahasiswa asal Papua itu diantar kembali ke titik aksi di Renon untuk kemudian mereka membubarkan diri.