29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:06 AM WIB

Air PDAM Badung Mati, Konsumen Protes, Direktur Teknik Klaim Begini…

MANGUPURA – Pelayanan air PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung kembali bermasalah hari-hari terakhir ini.

Pasalnya, pasokan air bersih untuk pelanggan di kawasan Dalung, Buduk, Tibubeneng, Abianbase, Muding, Kesambi, Sempidi, Darmasaba, dan sekitarnya belum kecipratan air bersih dari perusahaan plat merah Badung itu.

 “Sudah beberapa hari ini air mati. Katanya ada perbaikan dan diminta menunggu sampai tanggal 18 kemarin, tapi sampai hari ini mati juga.

Saya sebagai pelanggan sangat kecewa terhadap pelayanan PDAM ini,” keluh salah seorang warga  Dalung Permai yang namanya enggan dipublikasikan kemarin.

Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama Wayan Suyasa langsung meminta maaf atas terganggunya pelayanan ini kepada masyarakat.

Menurut Wayan Suyasa, suplai air ke pelanggan ngadat karena ada kerusakan dua pompa di IPA Belusung.

“Kami mohon maaf. Dua pompa kami di Belusung mengalami trouble dan sedang dalam perbaikan,” ungkap Wayan Suyasa.

Permasalahan pompa tersebut diakibatkan pasokan air baku yang kotor karena sampah dan pasir. Meski sudah disaring hingga tiga tahap, permasalahan muncul karena air langsung diambil di sungai tanpa melalui proses prasedimentasi.

“Kenapa tidak ada prasedimentasi, karena tempat tidak ada. Jadi kami langsung mengambil di sungai,”  jelasnya.

Nah, akibat permasalahan pompa ini, Suyasa menyatakan produksi air bersih anjlok hingga 50 persen. Sehingga,  dilakukan pergiliran bagi pelanggan.

“Kami juga dibantu oleh warga yang memiliki tandon-tandon air. Kami kirim air lewat mobil tangki,” dalihnya.

Ke depan, guna mengatasi kemungkinan seperti ini terus terulang, pihaknya berencana menambah saringan dan reservoar.

Namun sementara tetap ada kemungkinan terkendala karena tidak ada tempat prasedimentasi. “Jadi kami akan menambah infrastruktur seperti saringan dan reservoar, ” terangnya.

Sementara pihaknya menargetkan Kamis, 21 Februari sudah pulih. Namun ia juga mengakui  sudah berupaya maksimal mengerahkan petugas untuk mengirim air lewat mobil tangki.

“Begitu air mati, petugas kami langsung ke lokasi untuk mengirim air. Ini petugas kami terus keliling di lapangan. Tapi memang kendalanya warga juga banyak tidak memiliki tempat penampungan air,” pungkasnya.

MANGUPURA – Pelayanan air PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung kembali bermasalah hari-hari terakhir ini.

Pasalnya, pasokan air bersih untuk pelanggan di kawasan Dalung, Buduk, Tibubeneng, Abianbase, Muding, Kesambi, Sempidi, Darmasaba, dan sekitarnya belum kecipratan air bersih dari perusahaan plat merah Badung itu.

 “Sudah beberapa hari ini air mati. Katanya ada perbaikan dan diminta menunggu sampai tanggal 18 kemarin, tapi sampai hari ini mati juga.

Saya sebagai pelanggan sangat kecewa terhadap pelayanan PDAM ini,” keluh salah seorang warga  Dalung Permai yang namanya enggan dipublikasikan kemarin.

Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama Wayan Suyasa langsung meminta maaf atas terganggunya pelayanan ini kepada masyarakat.

Menurut Wayan Suyasa, suplai air ke pelanggan ngadat karena ada kerusakan dua pompa di IPA Belusung.

“Kami mohon maaf. Dua pompa kami di Belusung mengalami trouble dan sedang dalam perbaikan,” ungkap Wayan Suyasa.

Permasalahan pompa tersebut diakibatkan pasokan air baku yang kotor karena sampah dan pasir. Meski sudah disaring hingga tiga tahap, permasalahan muncul karena air langsung diambil di sungai tanpa melalui proses prasedimentasi.

“Kenapa tidak ada prasedimentasi, karena tempat tidak ada. Jadi kami langsung mengambil di sungai,”  jelasnya.

Nah, akibat permasalahan pompa ini, Suyasa menyatakan produksi air bersih anjlok hingga 50 persen. Sehingga,  dilakukan pergiliran bagi pelanggan.

“Kami juga dibantu oleh warga yang memiliki tandon-tandon air. Kami kirim air lewat mobil tangki,” dalihnya.

Ke depan, guna mengatasi kemungkinan seperti ini terus terulang, pihaknya berencana menambah saringan dan reservoar.

Namun sementara tetap ada kemungkinan terkendala karena tidak ada tempat prasedimentasi. “Jadi kami akan menambah infrastruktur seperti saringan dan reservoar, ” terangnya.

Sementara pihaknya menargetkan Kamis, 21 Februari sudah pulih. Namun ia juga mengakui  sudah berupaya maksimal mengerahkan petugas untuk mengirim air lewat mobil tangki.

“Begitu air mati, petugas kami langsung ke lokasi untuk mengirim air. Ini petugas kami terus keliling di lapangan. Tapi memang kendalanya warga juga banyak tidak memiliki tempat penampungan air,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/