28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:20 AM WIB

Bali Operasikan Depo Sampah Hidrolik Canggih, Begini Cara Kerjanya…

DENPASAR – Bali memasuki babak baru dalam hal pengelolaan sampah. Sebuah tempat pembuangan sampah (TPS) underground  mulai beroperasi di Jalan Pulau Kawe, Kelurahan Pedungan, Denpasar, kemarin (20/4).

Meski belum resmi launching, tapi tahap uji coba sudah berjalan. Sayangnya, saat tahap uji coba ternyata sempat rusak karena alat pres sampah bengkok.

Teknisi rekanan sudah memperbaiki sehingga bisa bekerja lagi meski belum 100 persen pulih.

Tenaga operasional I Made Ambara di sela-sela mengatur sampah dengan alat canggih itu  mengatakan, alat ini sudah diperbaiki tapi baru 75 persen pulih karena alat pres sudah tidak lengkung lagi.

Proses pembuangan sampah berjalan dengan baik. Sistem tidak ada masalah dari proses pembuangan sampah sampai pergantian bak yang sudah penuh isi sampah dengan bak yang  baru.

Setelah itu, bak yang berisi sampah itu langsung dibawa ke TPA Suwung.  “ Untuk mendorong sampah dan mengpresnya tidak ada masalah.

Sudah 75 persen pulih. Ini kan  alat baru pertama ada di Bali, jadi ada saja kekurangannya,” akui pria asal Singaraja ini.

Menurutnya, menggunakan TPS bawah tanah ini sangat mudah karena untuk menggunakan tidak butuh waktu lama.

Hanya dikendalikan dengan remote maupun tombol. Jika sampah sudah harus dipres akan ada bunyi alarm.

Dan, bila bak tersebut sudah penuh terisi sampah sehingga tak bisa dipres akan ada bunyi alarm yang suaranya sangat melengking.   Ambara pun mengaku langsung mempraktikkan tak perlu training lagi.

Kabid I DLHK I Nyoman Agus Mahardika membenarkan sempat mengalami kerusakan karena alat presnya lengkung.

Namun, katanya saat ini sudah dioperasionalkan kembali. TPS yang menelan anggaran Rp 1,7 miliar, itu rusak lantaran akibat menekan benda keras saat melakukan press sampah.

Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLHK Kota Denpasar I Ketut Darsana yang sekaligus menangani TPS tersebut mengatakan alat tersebut sudah digunakan untuk uji coba selama dua minggu.

Saat ditanya kenapa belum dilaunching? Darsana akui masih merekrut 4 tenaga ahli IT dan mesin. Dia pun berjanji minggu depan TPS yang menjadi percontohan itu akan diluncurkan secara resmi.

DENPASAR – Bali memasuki babak baru dalam hal pengelolaan sampah. Sebuah tempat pembuangan sampah (TPS) underground  mulai beroperasi di Jalan Pulau Kawe, Kelurahan Pedungan, Denpasar, kemarin (20/4).

Meski belum resmi launching, tapi tahap uji coba sudah berjalan. Sayangnya, saat tahap uji coba ternyata sempat rusak karena alat pres sampah bengkok.

Teknisi rekanan sudah memperbaiki sehingga bisa bekerja lagi meski belum 100 persen pulih.

Tenaga operasional I Made Ambara di sela-sela mengatur sampah dengan alat canggih itu  mengatakan, alat ini sudah diperbaiki tapi baru 75 persen pulih karena alat pres sudah tidak lengkung lagi.

Proses pembuangan sampah berjalan dengan baik. Sistem tidak ada masalah dari proses pembuangan sampah sampai pergantian bak yang sudah penuh isi sampah dengan bak yang  baru.

Setelah itu, bak yang berisi sampah itu langsung dibawa ke TPA Suwung.  “ Untuk mendorong sampah dan mengpresnya tidak ada masalah.

Sudah 75 persen pulih. Ini kan  alat baru pertama ada di Bali, jadi ada saja kekurangannya,” akui pria asal Singaraja ini.

Menurutnya, menggunakan TPS bawah tanah ini sangat mudah karena untuk menggunakan tidak butuh waktu lama.

Hanya dikendalikan dengan remote maupun tombol. Jika sampah sudah harus dipres akan ada bunyi alarm.

Dan, bila bak tersebut sudah penuh terisi sampah sehingga tak bisa dipres akan ada bunyi alarm yang suaranya sangat melengking.   Ambara pun mengaku langsung mempraktikkan tak perlu training lagi.

Kabid I DLHK I Nyoman Agus Mahardika membenarkan sempat mengalami kerusakan karena alat presnya lengkung.

Namun, katanya saat ini sudah dioperasionalkan kembali. TPS yang menelan anggaran Rp 1,7 miliar, itu rusak lantaran akibat menekan benda keras saat melakukan press sampah.

Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLHK Kota Denpasar I Ketut Darsana yang sekaligus menangani TPS tersebut mengatakan alat tersebut sudah digunakan untuk uji coba selama dua minggu.

Saat ditanya kenapa belum dilaunching? Darsana akui masih merekrut 4 tenaga ahli IT dan mesin. Dia pun berjanji minggu depan TPS yang menjadi percontohan itu akan diluncurkan secara resmi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/