RadarBali.com – Bus sekolah milik Kota Denpasar sudah seminggu beroperasi mengantarkan 314 siswa SD dan SMP ke sekolah, dan kembali ke rumah mereka.
Dalam masa uji coba ini ternyata masih terdapat kendala kemacetan yang menyebabkan keterlambatan, dan siswa pun terlambat pulang sekolah.
Kepala UPT Pelayanan Transportasi Darat, Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Dewa Ketut Adi Pradnyana kemarin mengatakan, untuk menghindari kemacetan di Kota Denpasar sangat sulit.
Terutama pukul 16.00 sampai 20.00 memang jam-jam macet, kendaraan sangat padat. Sehingga untuk anak sekolah yang pulang sore, dipastikan terlambat sampai rumah.
“Iya memang sering terjadi keterlambatan saat pemulangan siswa yang pulang sore. Sehingga telat satu jam sampai rumah,” ujarnya.
Dewa Adi mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak terjadi keterlambatan. Namun, hal itu baginya sangat mustahil untuk dihindari, mengingat volume kendaraan yang sangat banyak.
“Syukurnya, orang tua tidak mengeluh. Meski kami merasa bersalah,” tuturnya. Meski demikian, pihaknya mengungkapkan untuk siswa sekolah pagi dan pulangnya siang tidak ada masalah.
Karena jam padat terjadi pada sore hari sampai malam hari. Terkait tindakan yang dilakukan Dishub, pihaknya menempatkan petugas di setiap persimpangan yang dilalui oleh bus yang berukuran kecil tersebut.
Dengan menempatkan personel setiap perempatan, bus sekolah lebih diprioritaskan daripada kendaraan yang lainnya.
Selain itu, pihak Dishub juga berkoordinasi dengan Area traffic Control System (ATCS) juga . Sehingga dengan cara ini bisa mengurangi keterlambatan bus.
Anggota DPRD Kota Denpasar AA Susruta Ngurah Putra mengatakan program bus sekolah ini sangat dibutuhkan oleh para siswa.
Namun, penerapannya memang menemukan kendala, terutama menghadapi macetnya jalan. Menurut, Politisi Demokrat ini, agar tidak terlambat karena macet,
Pemkot Denpasar harus menyediakan jalan khusus agar bus tersebut jalan terus dan bebas hambatan, seperti busway di Jakarta.
Tapi, diakuinya tidak mungkin diterapkan di Denpasar, karena jalannya sempit dan jika itu ada akan mempersempit jalan.
“Susah banget memang. Kalau di Jakarta ada jalur khusus. Di sini tidak mungkin,” ucapnya.