DENPASAR – Pelajar SMP se- Kota Denpasar telah melewati masa ujicoba (try out) ujian nasional (Unas) selama empat hari sejak Senin sampai Kamis (22/2) lalu.
Soal yang diberikan menyerupai soal ujian nasional dan berdasarkan kisi-kisi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ujian diikuti oleh 70 SMP se-Denpasar.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar I Wayan Gunawan mengatakan, ujian tahun ini soal ujian dibuat lebih sulit karena dari pusat menaikkan grade soal.
Artinya tingkat kesulitan soal lebih tinggi. Maka dengan ujian uji coba ini, pihak Disdikpora dan sekolah akan melihat bagaimana kemampuan anak menjawab empat mata pelajaran.
Yakni, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA dan Matematika. Sehingga hasilnya bisa menjadi evaluasi para guru.
“Soal ujian try out ini pun kami samakan dengan kisi-kisi yang diberikan pusat. Itu sama dengan pedoman pengembangan soal. Memang gradenya dinaikkan,” ujar Gunawan.
Untuk ujian try out ini menggunakan kertas dan pensil yang pemeriksaan dengan menggunakan sarana komputer.
Diakui, tujuan try out ini memberikan pengalaman kepada anak-anak agar lebih siap menghadapi Unas.
Nah, bagi sekolah yang ujiannya nanti dengan sistem UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) ujian tryout ikut menggunakan pensil dan kertas.
Untuk try outnya dengan komputer akan diselenggarakan oleh sekolah masing-masing. “Kalau uji coba komputer nanti masing-masing sekolah. Jadi, saya harap dengan adanya tryout ini, ada waktu memperbaiki jika ada kekurangan,” harapnya.
Gunawan menerangkan, ada 28 SMP yang akan mengikuti Unas dengan sistem UNBK dan 42 SMP yang menggunakan kertas dan pensil.
Dari 12 SMP negeri, hanya 9 SMP negeri yang siap UNBK. Hal itu kendala karena fasilitas komputer yang minim.
Diungkapkan dari SMP yang siap UNBK, ada yang yang mandiri dan ada yang bekerja sama dengan pihak SMA/SMK yang memiliki komputer.