26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:27 AM WIB

214 Santri Denpasar Kembali ke Pondok, Ini Pesan Sekda Toya

DENPASAR – Usai merayakan hari raya Idul Fitri, para satri akhirnya kembali ke pondok. Tak terkecuali para satri dari Kota Denpasar yang melanjutkan pendidikan di sebuah pondok di Sukorejo, Jawa Timur.

Sebelum ke pondok, mereka melakukan test antigen yang digelar di Wanasari, Denpasar, kemarin.

Kepala Dusun Wanasari, H. Badrus Syamsi mengatakan, pelaksanaan Rapid  Test Antigen ini merupakan syarat pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). 

Sehingga, para santri yang akan belajar di salah satu pondok pesantren di Sukorejo, Jawa Timur diwajibkan untuk mengikuti rapid test antigen.

“Sebelum bulan ramadhan kan sudah balik ke Bali, sekarang mau balik lagi ke Sukoharjo untuk mondok, sehingga diwajibkan rapid test antigen untuk memastikan santri sehat dan bebas covid-19,” jelasnya

Menurut Badrus Syamsi, pelaksanaan Rapid Test Antigen massal ini tak lepas dari dukungan Pemkot Denpasar.  214 santri bisa mengikuti rapid test antigen.

“Kami berterimakasih kepada semua pihak terutama Pemkot Denpasar yang telah memfasilitasi pelaksanaan test rapid antigen kepada para santri, semoga hasilnya nanti sehat semua,” jelasnya.

 Sementara itu, Pj. Sekda Kota Denpasar, I Made Toya yang juga hadir meninjau  memberikan apresiasi atas kesadaran para santri untuk mengikuti rapid test. 

Hal ini tentu merupakan upaya awal untuk mendeteksi virus Covid-19 sehingga tidak menularkan saat berangkat nanti.

 “Ini merupakan langkah secreening awal sebagai antisipasi bersama, sehingga tidak menjadi carier penularan saat berangkat,” jelasnya

 Made Toya juga mengimbau kepada seluruh santri dan masyarakat agar senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

Hal ini mengingat pandemi belum usai. Selain itu pula, bagi mereka yang telah di rapid test atau di vaksin masih berpotensi terinveksi Covid-19, karenananya kewaspadaan harus diterapkan bersama-sama.

 “Kembali kami ingatkan kepada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, utamanya menggunakan masker,

menjaga jarak serta mencuci tangan, hal ini sebagai kewaspadaan bersama mengingat pandemi belum usai,” pungkasnya. 

DENPASAR – Usai merayakan hari raya Idul Fitri, para satri akhirnya kembali ke pondok. Tak terkecuali para satri dari Kota Denpasar yang melanjutkan pendidikan di sebuah pondok di Sukorejo, Jawa Timur.

Sebelum ke pondok, mereka melakukan test antigen yang digelar di Wanasari, Denpasar, kemarin.

Kepala Dusun Wanasari, H. Badrus Syamsi mengatakan, pelaksanaan Rapid  Test Antigen ini merupakan syarat pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). 

Sehingga, para santri yang akan belajar di salah satu pondok pesantren di Sukorejo, Jawa Timur diwajibkan untuk mengikuti rapid test antigen.

“Sebelum bulan ramadhan kan sudah balik ke Bali, sekarang mau balik lagi ke Sukoharjo untuk mondok, sehingga diwajibkan rapid test antigen untuk memastikan santri sehat dan bebas covid-19,” jelasnya

Menurut Badrus Syamsi, pelaksanaan Rapid Test Antigen massal ini tak lepas dari dukungan Pemkot Denpasar.  214 santri bisa mengikuti rapid test antigen.

“Kami berterimakasih kepada semua pihak terutama Pemkot Denpasar yang telah memfasilitasi pelaksanaan test rapid antigen kepada para santri, semoga hasilnya nanti sehat semua,” jelasnya.

 Sementara itu, Pj. Sekda Kota Denpasar, I Made Toya yang juga hadir meninjau  memberikan apresiasi atas kesadaran para santri untuk mengikuti rapid test. 

Hal ini tentu merupakan upaya awal untuk mendeteksi virus Covid-19 sehingga tidak menularkan saat berangkat nanti.

 “Ini merupakan langkah secreening awal sebagai antisipasi bersama, sehingga tidak menjadi carier penularan saat berangkat,” jelasnya

 Made Toya juga mengimbau kepada seluruh santri dan masyarakat agar senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

Hal ini mengingat pandemi belum usai. Selain itu pula, bagi mereka yang telah di rapid test atau di vaksin masih berpotensi terinveksi Covid-19, karenananya kewaspadaan harus diterapkan bersama-sama.

 “Kembali kami ingatkan kepada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, utamanya menggunakan masker,

menjaga jarak serta mencuci tangan, hal ini sebagai kewaspadaan bersama mengingat pandemi belum usai,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/