DENPASAR – Pembangunan di Bali memang marak saat ini. Namun, seharusnya tak boleh lepas dari konsep yang telah diwariskan sejak zaman dahulu.
Hal ini menjadi tantangan, terutama bagi para insinyur di Bali. Terlebih, sebagai daerah destinasi wisata domestik dan internasional, setiap tahun Bali menghadapi revolusi pariwisata
dengan pesatnya pertambahan penduduk pendatang, maupun semakin banyaknya perencana atau insinyur asing yang datang ke Bali.
Kondisi ini tentu merupakan tantangan tersendiri. Apalagi, terkadang membawa pengaruh yang kurang baik bagi perkembangan profesi insinyur di Bali.
Untuk itu, kedepannya Bali membutuhkan konsep pembangunan infrastruktur yang komprehensif bagi mobilitas dan utilitas
kegiatan pariwisata dengan tetap konsisten mengedepankan dan memperhatikan aturan serta kearifan lokal yang ada.
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat membuka acara sekaligus sebagai keynote speaker dalam acara Pelantikan Ketua Pengurus Wilayah Bali
dan Ketua Pengurus Cabang Bali Periode 2021-2024 dan Pelaksaan Musyawarah Wilayah III Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Bali bertempat di Gedung Wiswasabha Utama.
“Untuk itu, melalui kesempatan yang baik ini saya mengimbau kepada saudara-saudara para insinyur yang merencanakan pembangunan infrastruktur di Bali,
agar tetap konsisten memperhatikan aturan yang ada, sekaligus pula mengimplementasikan kearifan lokal kita, seperti : Tri Hita Karana, Asta Kosala-kosali, Asta Bhumi, dan lain-lainnya,” ujar Wagub Cok Ace.
Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa karya-karya andal para insinyur merupakan salah satu elemen tolak ukur identitas budaya suatu daerah, tidak terkecuali di Bali.
Sehubungan hal tersebut, peran insinyur sangat penting dalam mewujudkan Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru”.
Dalam mewujudkan visi tersebut, peran insinyur yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia sangat besar dalam mewujudkan
sebagian besar misi pembangunan Bali yang dicanangkan baik dalam hal mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi;
Mengembangkan pusat-pusat perekonomian baru dan destinasi pariwisata baru berbasis budaya Bali; maupun dalam mengembangkan
inovasi dan kreativitas baru guna meningkatkan standar kualitas pelayanan kepariwisataan secara komprehensif.
“Untuk itu saya harap melalui penyelenggaraan acara ini dapat melahirkan SDM yang semakin handal dan profesional serta mampu berperan aktif dalam memberikan sumbangan
pemikiran dalam menciptakan karya-karya inovatif sehubungan dengan pembangunan infrastruktur di Bali yang pada akhirnya mampu mengangkat derajat profesi insinyur,” pungkas Wagub Cok Ace.
Sementara itu, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Heru Dewanto menyampaikan selamat atas kepengurusan PII Wilayah dan Cabang Provinsi Bali periode 2021-2024.
Dia berharap kepengurusan tersebut dapat memberikan spirit baru bagi keberlangsungan organisasi PII di Bali serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Bali.
Heru Dewanto juga menungkapkan bahwa saat ini negara telah mengakui bahwa Insinyur merupakan gelar keprofesian, untuk itu dalam mencari gelar tersbut harus ada beberapa step yang dilalui termasuk memiliki STRI.
Untuk itu, ia berharap dengan adanya pengakuan dari negara terhadap profesi insinyur ini dapat lebih memantapkan kontribusi dalam pembangunan di Indonesia.
Dalam acara tersebut selain dilakukan pelantikan juga dilakukan talkshow yang bertemakan “Kebangkitan Profesi Insinyur di Indonesia”,
dengan menghadirkan beberapa narasumber yaitu: Kepala Dinas PUPR Provinsi Bali, Wakil Rektor I UNUD, Ketua PII Bali dan Ketua PII Pusat.