GIANYAR – Hari bahagia itu kini berbalik pahit. Itu yang dialami Ni Made Dani, 30. Usai melahirkan putra kedua,
korban asal Banjar Majangan, Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Gianyar, itu meninggal dunia, Kamis (22/8) kemarin.
Sebelum meninggal dunia, korban sempat mengalami pendarahan. Jumat besok (23/8) jasad korban dikuburkan di setra setempat.
Suami korban, Nyoman Kobik, 34, merasa terpukul atas kepergian istrinya tersebut. Sang istri yang melahirkan putra kedua sejak awal rutin memeriksakan kandungan.
Bahkan, Kobik mencatat, kandungan di-USG sampai 4 kali. “Terakhir, hari Selasa lalu (20/8), saya mengajak istri melakuklan
pemeriksakan kehamilan di Klinik Angga, di Desa Kerta, Payangan. Lanjut itu dirujuk ke RS Sanjiwani,” jelasnya, Jumat (23/8).
Mendapat perawatan di RSU Sanjiwani, istrinya langsung mendapat pemeriksaan. Namun, dirinya pun mulai was-was lantaran lama tak ada bukaan kelahiran bayi.
Karena lama tak ada bukaan tim medis yang menangani merangsang agar terjadi bukaan.
“Walau tak ada bukaan, dokter yang menangani tidak menyarankan atau meminta persetujuan untuk operasi,” terangnya.
Hingga akhirnya bisa dilahirkan dengan selamat pada Rabu (21/8), dengan proses persalinan normal.
Bayi tersebut lahir dengan berat 4,7 kg dengan kondisi sehat. Namun sayang sang ibu mengalami pendarahan. Akhirnya, sang istri meninggal dunia pada Kamis pagi.
Kini, si bayi dan jasad sang ibu telah dibawa ke rumah duka. Warga setempat membantu menyiapkan sarana upacara. Kemudian, jasad korban dikubur di setra atau kuburan desa setempat.