DENPASAR – Kasus jual paket wisata murah oleh mafia Tiongkok membuat Dewan Bali geram luar biasa.
Terlebih lagi, tanpa alasan jelas Bali Tourism Board (BTB) membuat kesepakatan dengan pihak pemilik toko oleh-oleh milik Tiongkok tersebut tanpa koordinasi dengan pemerintah daerah.
Yang menarik, Wagub Bali Cok Ace membenarkan ada kesepakatan yang dibuat BTB dengan toko oleh-oleh milik WNA Tiongkok.
Namun, Wagub Cok Ace mengatakan, bahwa itu bukan manuver. Agreement yang dibuat BTB dan toko oleh-oleh, kata wagub, justru menekankan tidak ada lagi “jual beli kepala” atau tidak ada lagi harga murah yang dijual toko oleh-oleh itu.
Hanya saja mengenai harga, Wagub Cok Ace mengaku, pemerintah tidak bisa ikut campur. Yang jelas, paket wisata murah ke Bali atau transaksi jual kepala akan dihentikan 1 Desember mendatang.
“Apa yang dilakukan teman-teman BTB adalah sebagai bentuk upaya agar jangan sampai ada harga murah. Sebatas usaha itu. Jadi, kami mengapresiasi usaha teman – teman BTB,” kata Wagub.
Menariknya lagi, Wagub Cok Ace mengakui telah terjadi transaksi kepala tersebut. “Dan, mereka siap menghentikan paket murah ini 1 Desember mendatang,” pungkasnya.