29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:01 AM WIB

Massa Tolak Omnibus Law Kalah Jumlah, Polisi Dominasi Lokasi Demo

DENPASAR – Aksi protes tolak Omnibus Law dilakukan oleh Aliansi Bali Tidak Diam di depan kampus Universitas Udayana di Jalan PB Sudirman Denpasar, Kamis (22/10) kemarin berbeda dengan aksi sebelumnya.

Betapa tidak, kali ini jumlah massa yang mengikuti aksi hanya berjumlah sekitar ratusan orang. Dari pemantauan langsung di lokasi aksi, jumlah massa tidak lebih banyak dari jumlah polisi yang dikerahkan ke lokasi. 

Belum lagi aparat berpakaian preman yang dikerahkan di sekitar lokasi aksi. Jumlah polisi yang banyak ini juga diakui oleh Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose.

“Lebih banyak polisinya. Dan perintah saya agar dilakukan persuasif dan humanis, dan jangan melakukan tindak kekerasan,” ujar Irjen Petrus Golose. 

Lanjut dia, bahwa dari kepolisian Polda Bali sendiri tidak menginginkan adanya aksi kekerasan dan anarkis dari massa aksi.

Sehingga ke depannya untuk menjaga Bali agar tetap aman, pihaknya akan terus melakukan operasi pengamanan berskala besar. 

Polisi juga akan terus mengusut oknum atau pihak lain yang berupaya mengadu domba dan memprovokasi.

Salah satunya terkait selebaran berisi ajakan penjarahan hingga pembakaran yang terpasang di sejumlah tiang listrik di kawasan Renon, Denpasar, Rabu lalu (21/10).

“Kami akan tetap melakukan penyidikan orang yang coba untuk memprovokasi Bali. Sekarang Bali dalam keadaan sulit.

Kalau kita lihat tingkat ekonominya. Kita bermasalah juga denga covid, walaupun angka kesembuhan terus naik,” papar Kapolda. 

DENPASAR – Aksi protes tolak Omnibus Law dilakukan oleh Aliansi Bali Tidak Diam di depan kampus Universitas Udayana di Jalan PB Sudirman Denpasar, Kamis (22/10) kemarin berbeda dengan aksi sebelumnya.

Betapa tidak, kali ini jumlah massa yang mengikuti aksi hanya berjumlah sekitar ratusan orang. Dari pemantauan langsung di lokasi aksi, jumlah massa tidak lebih banyak dari jumlah polisi yang dikerahkan ke lokasi. 

Belum lagi aparat berpakaian preman yang dikerahkan di sekitar lokasi aksi. Jumlah polisi yang banyak ini juga diakui oleh Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose.

“Lebih banyak polisinya. Dan perintah saya agar dilakukan persuasif dan humanis, dan jangan melakukan tindak kekerasan,” ujar Irjen Petrus Golose. 

Lanjut dia, bahwa dari kepolisian Polda Bali sendiri tidak menginginkan adanya aksi kekerasan dan anarkis dari massa aksi.

Sehingga ke depannya untuk menjaga Bali agar tetap aman, pihaknya akan terus melakukan operasi pengamanan berskala besar. 

Polisi juga akan terus mengusut oknum atau pihak lain yang berupaya mengadu domba dan memprovokasi.

Salah satunya terkait selebaran berisi ajakan penjarahan hingga pembakaran yang terpasang di sejumlah tiang listrik di kawasan Renon, Denpasar, Rabu lalu (21/10).

“Kami akan tetap melakukan penyidikan orang yang coba untuk memprovokasi Bali. Sekarang Bali dalam keadaan sulit.

Kalau kita lihat tingkat ekonominya. Kita bermasalah juga denga covid, walaupun angka kesembuhan terus naik,” papar Kapolda. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/