DENPASAR – Ketua Komisi III DPRD Bali, I Nengah Tamba berharap bantuan dana Rp 100 miliar dari pemerintah pusat tidak hanya digunakan untuk keperluan promosi pariwisata.
Tapi, juga untuk menanggulangi kerugian yang mungkin dialami wisatawan seandainya bandara kembali harus ditutup.
“Wisatawan harus diberikan pelayanan yang baik ketika harus dialihkan ke pelabuhan atau bandara alternatif,” urainya.
Tamba meminta kejadian wisatawan diturunkan begitu saja di Gilimanuk dengan tiga koper besar dengan kondisi lelah, harus dijadikan pembelajaran.
Bali tidak boleh sekadar mencari untung dari wisatawan. Tapi, juga mesti memikirkan kemanusiaan.
Promosi pariwisata menurut Tamba jangan hanya dilakukan di dalam negeri.
Tapi juga bisa melibatkan wartawan pariwisata di seluruh dunia atau travel-travel besar. Mereka bisa diajak datang ke Bali untuk melihat kondisi riil Gunung Agung. Walaupun terjadi erupsi.
“Selain itu, sudah saatnya Bali juga perlu memikirkan optimalisasi pelabuhan cruise internasional sebagai alternatif wisatawan datang lewat jalur laut disamping udara,” pungkasnya.