27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:52 AM WIB

TPA “Siluman” Muncul di Nusa Dua, Camat Kuta Selatan Semprot Lurah

NUSA DUA – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) “siluman” bermunculan di seputar wilayah Kuta Selatan. Salah satunya ditemukan di Lingkungan Banjar Celuk, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan.

 

Hal ini membuat geram Camat Kuta Selatan, I Ketut Gede Arta. Ia pun menyemprot bawahannya agar menjaga wilayahnya.

 

Ia mengaku, pada Selasa (23/3) kemarin sempat turun ke lokasi, yang tepatnya berada di belakang lapangan Lagoon, Nusa Dua tersebut.

 

“Sebelumnya memang sempat viral, lalu kami turun ke lapangan dan meminta agar pihak DLHK untuk melakukan pemantauan dan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan pihak lingkungan,” ujarnya Kamis (25/3).

 

Armada dari petugas pun turun untuk membersihkan lokasi tersebut. Gede Arta menyebut, secara volume sampah yang ditemukan memang belum terlalu banyak, namun baginya itu sudah masuk dalam pelanggaran.

 

“Apalagi itu masuk ke wilayah mangrove. Untuk itu saya meminta partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat untuk menjaga lingkungan. Kalau mau buang sampah, kan sudah ada jasa sampah,” sebutnya.

 

Seberapa banyak TPA “siluman” yang sudah ditemukan di wilayah Kuta Selatan selama ini? “Yang kami temukan baru ini. Karena sempat viral kan. Mungkin di tempat lain juga ada,” akunya.

 

Untuk itu, Gede Arta berharap kepada seluruh pejabat di wilayah Desa, baik lurah maupun kepala desa agar memperhatikan wilayahnya masing-masing. Bila ditemukan kembali, segera berkoordinasi dengan pihak DLHK, dalam hal ini DLHK Badung.

NUSA DUA – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) “siluman” bermunculan di seputar wilayah Kuta Selatan. Salah satunya ditemukan di Lingkungan Banjar Celuk, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan.

 

Hal ini membuat geram Camat Kuta Selatan, I Ketut Gede Arta. Ia pun menyemprot bawahannya agar menjaga wilayahnya.

 

Ia mengaku, pada Selasa (23/3) kemarin sempat turun ke lokasi, yang tepatnya berada di belakang lapangan Lagoon, Nusa Dua tersebut.

 

“Sebelumnya memang sempat viral, lalu kami turun ke lapangan dan meminta agar pihak DLHK untuk melakukan pemantauan dan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan pihak lingkungan,” ujarnya Kamis (25/3).

 

Armada dari petugas pun turun untuk membersihkan lokasi tersebut. Gede Arta menyebut, secara volume sampah yang ditemukan memang belum terlalu banyak, namun baginya itu sudah masuk dalam pelanggaran.

 

“Apalagi itu masuk ke wilayah mangrove. Untuk itu saya meminta partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat untuk menjaga lingkungan. Kalau mau buang sampah, kan sudah ada jasa sampah,” sebutnya.

 

Seberapa banyak TPA “siluman” yang sudah ditemukan di wilayah Kuta Selatan selama ini? “Yang kami temukan baru ini. Karena sempat viral kan. Mungkin di tempat lain juga ada,” akunya.

 

Untuk itu, Gede Arta berharap kepada seluruh pejabat di wilayah Desa, baik lurah maupun kepala desa agar memperhatikan wilayahnya masing-masing. Bila ditemukan kembali, segera berkoordinasi dengan pihak DLHK, dalam hal ini DLHK Badung.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/