25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:46 AM WIB

Pelabuhan Benoa Diperluas, Bakal Jadi Terminal Kapal Pesiar

RadarBali.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan meninjau Pelabuhan Benoa Kamis kemarin (24/8).

Kedatangan tangan kanan Presiden Joko Widodo ini adalah untuk memastikan proyek perluasan Pelabuhan Benoa yang akan dikembangkan menjadi terminal kapal pesiar (cruise terminal) berlangsung sesuai rencana.

Luhut pun langsung menandatangani Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa bersama Menteri Perhubungan. 

Pasca penandatanganan, 18 September ini akan dimulai pengerukan perairan Pelabuhan Benoa sedalam 12 meter  beserta pelebaran  pintu masuk seluas 250 meter.

Kedatangan Luhut diterima oleh seluruh direksi Pelindo III. Setiba dia di Pelabuhan Benoa, mantan  Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada era Jokowi ini,  langsung naik ke Kapal perang KRI Banjarmasin 592.

Menariknya, di atas kapal Luhut menanyakan progress perluasan Pelabuhan Benoa kepada Dirut Pelindo III I Gusti Ngurah Aksara Danadiputra dan langsung menelepon Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi terkait Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa.

“Malam ini dia (Budi Karya Sumadi ) akan menandatangani RIP,” ucap Luhut setelah mengakhiri telepon dengan Menhub di hadapan pihak Direksi Pelindo III.

Luhut mengungkapkan bahwa dalam perluasan Pelabuhan Benoa seluas 143 hektare ini tidak ada reklamasi.  

“Kami akan perdalam, malah alur diperdalam, sedalam 12 meter, pintu masuk 250 meter. Nggak ada yang diuruk,” ucapnya.

Lanjutnya, dia mengaku untuk pengerukan sebenarnya sudah siap pada 11 September ini, tapi karena menurut dewasa ayu (hari baik) kalender Bali  18 September adalah tanggal yang tepat. 

Bagaimana dengan pihak Pemerintah Kota Denpasar Luhut mengatakan pihak kota sudah setujui dari hasil perluasan itu, Pemkot mendapatkan lahan seluas 4,8 hektare.

“Pemkot sudah sepakat. Terkait lahan, sudah diberikan   4,8 hektare,” ujarnya. 

RadarBali.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan meninjau Pelabuhan Benoa Kamis kemarin (24/8).

Kedatangan tangan kanan Presiden Joko Widodo ini adalah untuk memastikan proyek perluasan Pelabuhan Benoa yang akan dikembangkan menjadi terminal kapal pesiar (cruise terminal) berlangsung sesuai rencana.

Luhut pun langsung menandatangani Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa bersama Menteri Perhubungan. 

Pasca penandatanganan, 18 September ini akan dimulai pengerukan perairan Pelabuhan Benoa sedalam 12 meter  beserta pelebaran  pintu masuk seluas 250 meter.

Kedatangan Luhut diterima oleh seluruh direksi Pelindo III. Setiba dia di Pelabuhan Benoa, mantan  Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada era Jokowi ini,  langsung naik ke Kapal perang KRI Banjarmasin 592.

Menariknya, di atas kapal Luhut menanyakan progress perluasan Pelabuhan Benoa kepada Dirut Pelindo III I Gusti Ngurah Aksara Danadiputra dan langsung menelepon Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi terkait Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa.

“Malam ini dia (Budi Karya Sumadi ) akan menandatangani RIP,” ucap Luhut setelah mengakhiri telepon dengan Menhub di hadapan pihak Direksi Pelindo III.

Luhut mengungkapkan bahwa dalam perluasan Pelabuhan Benoa seluas 143 hektare ini tidak ada reklamasi.  

“Kami akan perdalam, malah alur diperdalam, sedalam 12 meter, pintu masuk 250 meter. Nggak ada yang diuruk,” ucapnya.

Lanjutnya, dia mengaku untuk pengerukan sebenarnya sudah siap pada 11 September ini, tapi karena menurut dewasa ayu (hari baik) kalender Bali  18 September adalah tanggal yang tepat. 

Bagaimana dengan pihak Pemerintah Kota Denpasar Luhut mengatakan pihak kota sudah setujui dari hasil perluasan itu, Pemkot mendapatkan lahan seluas 4,8 hektare.

“Pemkot sudah sepakat. Terkait lahan, sudah diberikan   4,8 hektare,” ujarnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/