33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:52 PM WIB

Terpapar Corona, Satu Gang di Jalan Gunung Salak Denpasar Dikarantina

DENPASAR – Satu gang di Jalan Gunung Salak Padangsambian Klod terpaksa diisolasi karena terdapat satu orang dalam gang terkonfirmasi positif Coronavirus Disease (Covid-19).

Karena transmisi lokal di Kota Denpasar terus bertambah, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 memutuskan untuk mengkarantina mandiri satu gang yang berisi sekitar 30 kepala keluarga (KK) atau 75 orang itu.

 Perbekel Padangasambian Klod I Gede Wijaya Saputra membenarkan penerapan karantina mandiri di salah satu gang di Jalan Gunung Salak, Denpasar.

Menurutnya, di Padangsambian Klod ada dua orang yang positif Covid-19. Satu memang beridentitas warga Padangsambian Klod dan satu lagi penduduk pendatang, asal Pasuruan, Jawa Timur.

Penduduk pendatang tersebut kos di salah satu rumah warga di Jalan Gunung Salak. “Karena sudah dinyatakan positif oleh pihak rumah sakit, Satgas Desa Padangsambian Klod

memberlakukan isolasi mandiri terhadap satu gang yang ada di Jalan Gunung Salak. Satu gang itu dihuni sekitar 30 kepala keluarga atau kurang lebih 75 orang,” ucap Wijaya Saputra.

Wijaya Saputra menjelaskan, pasien yang positif di gang tersebut awalnya mengalami gejala batuk-batuk.

Karena sakit batuknya tak kunjung sembuh, yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit dan setelah diuji swab hasilnya positif. 

Sampai saat ini, pihak satgas belum mengetahui sang pasien tertular dari siapa. Maka dari itu, ditakuti  adanya transmisi lokal sehingga dilakukan isolasi mandiri.

Dalam isolasi mandiri ini kebutuhan sudah dijamin oleh satgas desa selama 14 hari sejak Senin (25/5) hingga 8 Juni mendatang.

Selain itu dibantu juga tim satgas Covid-19 Kota Denpasar dan tim food rescue memberikan  bantuan nasi bungkus dalam satu hari diberikan dua kali.

“Mereka yang masak sendiri kami batasi, karena masih berlaku pembatasan kegiatan masyarakat. Jadi selama PKM ini dibatasi kegiatannya, tidak ada yang keluar rumah saling mengunjungi,” terangnya.

Untuk penjagaan dilakukan selama 24 jam di gang tersebut  dengan melibatkan prajuru banjar, pecalang, linmas dan satgas desa.

Adanya dua kasus positif Covid-19 ini, baginya adalah sebuah kecolongan. Padahal, berbagai upaya sudah dilakukan agar tidak terjangkit virus dari Wuhan, Tiongkok ini.

“Ini sebuah kecerobohan kami juga. Harapan kami, mohon ikuti aturan pemerintah. Dilakukan pembatasan ini untuk menyelamatkan manusia. Kurangi aktivitasnya, ingat pakai masker,” pintanya.

 

DENPASAR – Satu gang di Jalan Gunung Salak Padangsambian Klod terpaksa diisolasi karena terdapat satu orang dalam gang terkonfirmasi positif Coronavirus Disease (Covid-19).

Karena transmisi lokal di Kota Denpasar terus bertambah, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 memutuskan untuk mengkarantina mandiri satu gang yang berisi sekitar 30 kepala keluarga (KK) atau 75 orang itu.

 Perbekel Padangasambian Klod I Gede Wijaya Saputra membenarkan penerapan karantina mandiri di salah satu gang di Jalan Gunung Salak, Denpasar.

Menurutnya, di Padangsambian Klod ada dua orang yang positif Covid-19. Satu memang beridentitas warga Padangsambian Klod dan satu lagi penduduk pendatang, asal Pasuruan, Jawa Timur.

Penduduk pendatang tersebut kos di salah satu rumah warga di Jalan Gunung Salak. “Karena sudah dinyatakan positif oleh pihak rumah sakit, Satgas Desa Padangsambian Klod

memberlakukan isolasi mandiri terhadap satu gang yang ada di Jalan Gunung Salak. Satu gang itu dihuni sekitar 30 kepala keluarga atau kurang lebih 75 orang,” ucap Wijaya Saputra.

Wijaya Saputra menjelaskan, pasien yang positif di gang tersebut awalnya mengalami gejala batuk-batuk.

Karena sakit batuknya tak kunjung sembuh, yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit dan setelah diuji swab hasilnya positif. 

Sampai saat ini, pihak satgas belum mengetahui sang pasien tertular dari siapa. Maka dari itu, ditakuti  adanya transmisi lokal sehingga dilakukan isolasi mandiri.

Dalam isolasi mandiri ini kebutuhan sudah dijamin oleh satgas desa selama 14 hari sejak Senin (25/5) hingga 8 Juni mendatang.

Selain itu dibantu juga tim satgas Covid-19 Kota Denpasar dan tim food rescue memberikan  bantuan nasi bungkus dalam satu hari diberikan dua kali.

“Mereka yang masak sendiri kami batasi, karena masih berlaku pembatasan kegiatan masyarakat. Jadi selama PKM ini dibatasi kegiatannya, tidak ada yang keluar rumah saling mengunjungi,” terangnya.

Untuk penjagaan dilakukan selama 24 jam di gang tersebut  dengan melibatkan prajuru banjar, pecalang, linmas dan satgas desa.

Adanya dua kasus positif Covid-19 ini, baginya adalah sebuah kecolongan. Padahal, berbagai upaya sudah dilakukan agar tidak terjangkit virus dari Wuhan, Tiongkok ini.

“Ini sebuah kecerobohan kami juga. Harapan kami, mohon ikuti aturan pemerintah. Dilakukan pembatasan ini untuk menyelamatkan manusia. Kurangi aktivitasnya, ingat pakai masker,” pintanya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/