RadarBali.com – Rapat koordinasi lanjutan terkait status Gunung Agung di Jakarta kemarin (26/10) memutuskan Gunung Agung masih berstatus Awas (level IV).
Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) sebagai instansi teknis yang mengamati aktivitas Gunung Agung, belum menemukan alasan menurunkan status Gunung Agung.
Hingga kemarin, PVMBG masih melihat potensi Gunung Agung meletus masih sangat besar. PVMBG memiliki waktu dua hingga tiga hari ke depan untuk kembali melakukan evaluasi status.
“Semua parameter yang kami miliki menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi. Karena itu, status Gunung Agung masih Awas,” tegas Kepala PVMBG, Kasbani kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin petang.
Sebelumnya, baik Menko Maritim Luhut Panjaitan maupun Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta PVMBG menurunkan status Gunung Agung minimal ke level Siaga.
Pasalnya, penetapan status Awas membuat perekonomian di wilayah terdampak lumpuh. Dampak paling luas, ribuan wisatawan batal berkunjung ke Bali.
Pembangunan proyek juga terancam molor lantaran material pasir sulit didapat setelah tambang galian C di kaki Gunung Agung ditutup.
RadarBali.com – Rapat koordinasi lanjutan terkait status Gunung Agung di Jakarta kemarin (26/10) memutuskan Gunung Agung masih berstatus Awas (level IV).
Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) sebagai instansi teknis yang mengamati aktivitas Gunung Agung, belum menemukan alasan menurunkan status Gunung Agung.
Hingga kemarin, PVMBG masih melihat potensi Gunung Agung meletus masih sangat besar. PVMBG memiliki waktu dua hingga tiga hari ke depan untuk kembali melakukan evaluasi status.
“Semua parameter yang kami miliki menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi. Karena itu, status Gunung Agung masih Awas,” tegas Kepala PVMBG, Kasbani kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin petang.
Sebelumnya, baik Menko Maritim Luhut Panjaitan maupun Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta PVMBG menurunkan status Gunung Agung minimal ke level Siaga.
Pasalnya, penetapan status Awas membuat perekonomian di wilayah terdampak lumpuh. Dampak paling luas, ribuan wisatawan batal berkunjung ke Bali.
Pembangunan proyek juga terancam molor lantaran material pasir sulit didapat setelah tambang galian C di kaki Gunung Agung ditutup.
