32.8 C
Jakarta
21 November 2024, 17:29 PM WIB

Berserakan! Jelang G20 Serangan Sampah Pantai Menggila, Ini Kata Bupati Giri Prasta

MANGUPURA – Setiap musim penghujan Bali khususnya Badung dan Denpasar selalu pusing mengatasi serangan sampah pantai. Ngerinya, kondisi ini terjadi jelang perhelatan akbar dunia KTT G20 yang akan berlangsung di Nusa Dua Bali, pertenghan Oktober 2022 ini. Terlebih di akhir tahun atau memasuki musim hujan kerap terjadi sampah kiriman yang mengotori areal pantai di Badung. Di sisi lain, Tempat Pembuangan Akhir  (TPA) Suwung juga akan ditutup sebagai pembuangan sampah. Namun Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengakui sudah siap untuk menangani masalah sampah.

“Urusan penangan sampah sudah kami siapkan. Nanti kita tunjukkan salah satu alat pemotong kayu  ditempat.  Kayu dipotong ditempat dan potongannya itu sudah hancur, kemudian diangkut oleh truk. Jadi kami sudah antisipasi,” jelas Bupati Giri Prasta saat ditemui usai penyerahan hibah di Bongkasa, Abiansemal, Badung, Selasa (25/10).

Sementara  sampah kiriman sudah mulai menepi di sejumlah pantai di Badung. Mulai dari Pantai Pererenan, hingga  Pantai Kuta.  Sampah kiriman ini diakibatkan pasca hujan melanda kawasan hulu yang membawa material banjir berupa batang kayu dan sampah lainnya. Kondisi ini, terlihat cukup parah, karena sampah kayu menutup sebagian pasir pantai kuta. Namun kondisi sampah kiriman sebenarnya telah mulai muncul sejak 2 Minggu yang lalu. Kemunculan sampah kiriman ini, awalnya mulai terlihat di daerah pantai Utara Badung, yakni pantai Cemagi, pantai Pererenan, pantai Berawa, pantai Batu Belig, pantai Batu Bolong, dan pantai Petitenget. Sementara kata dia, untuk sampah kiriman di pantai Kuta dan Legian, baru mulai muncul sejak Selasa ini. “Sebenarnya sampah sudah menepi sejak 2 Minggu yang lalu, di daerah pantai Utara Badung. Kalau yang di Kuta dan Legian baru menepi hari ini (Selasa-red),” jelas Koordinator Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Made Gde Dwipayana saat dikonfirmasi terpisah, kemarin.

Sejak awal kemunculan sampah kiriman, pihaknya mengaku telah mengangkut hingga 20 truk sampah atau setara 40 ton sampah kiriman. Sedangkan, sisanya, saat ini masih dikumpulkan di STO, sekitar 25 truk atau 50 ton sampah. Diakuinya, untuk sampah kiriman saat ini, didominasi oleh sampah kayu dan ranting, yang terbawa saat banjir.”Yang sudah terangkut sekitar 20 truk atau 40 ton, sedangkan yang masih di STO sekitar 25 truk, atau  50 ton sampah,” ucapnya.

Pihaknya menurunkan sekitar 400 personil tenaga kebersihan, dengan bantuan 4 alat berat dan 2 beach cleaner. Untuk penanganan yang di pantai Samigita (Seminyak, Legian, dan Kuta), baru bisa dilakukan mulai Rabu. Karena saat ini tim masih terpusat di daerah pantai Utara. Seperti diketahui, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung telah melakukan pengadaan satu mesin unit pencacah kayu yang harganya diperkirakan mencapai Rp 7,6 Miliar lebih. Alat pencacah ini bisa bergerak ke mana-mana untuk mencacah kayu. Alat ini mampu untuk mencacah kayu gelondongan langsung di lokasi.(dwi/rid)

 

 

 

MANGUPURA – Setiap musim penghujan Bali khususnya Badung dan Denpasar selalu pusing mengatasi serangan sampah pantai. Ngerinya, kondisi ini terjadi jelang perhelatan akbar dunia KTT G20 yang akan berlangsung di Nusa Dua Bali, pertenghan Oktober 2022 ini. Terlebih di akhir tahun atau memasuki musim hujan kerap terjadi sampah kiriman yang mengotori areal pantai di Badung. Di sisi lain, Tempat Pembuangan Akhir  (TPA) Suwung juga akan ditutup sebagai pembuangan sampah. Namun Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengakui sudah siap untuk menangani masalah sampah.

“Urusan penangan sampah sudah kami siapkan. Nanti kita tunjukkan salah satu alat pemotong kayu  ditempat.  Kayu dipotong ditempat dan potongannya itu sudah hancur, kemudian diangkut oleh truk. Jadi kami sudah antisipasi,” jelas Bupati Giri Prasta saat ditemui usai penyerahan hibah di Bongkasa, Abiansemal, Badung, Selasa (25/10).

Sementara  sampah kiriman sudah mulai menepi di sejumlah pantai di Badung. Mulai dari Pantai Pererenan, hingga  Pantai Kuta.  Sampah kiriman ini diakibatkan pasca hujan melanda kawasan hulu yang membawa material banjir berupa batang kayu dan sampah lainnya. Kondisi ini, terlihat cukup parah, karena sampah kayu menutup sebagian pasir pantai kuta. Namun kondisi sampah kiriman sebenarnya telah mulai muncul sejak 2 Minggu yang lalu. Kemunculan sampah kiriman ini, awalnya mulai terlihat di daerah pantai Utara Badung, yakni pantai Cemagi, pantai Pererenan, pantai Berawa, pantai Batu Belig, pantai Batu Bolong, dan pantai Petitenget. Sementara kata dia, untuk sampah kiriman di pantai Kuta dan Legian, baru mulai muncul sejak Selasa ini. “Sebenarnya sampah sudah menepi sejak 2 Minggu yang lalu, di daerah pantai Utara Badung. Kalau yang di Kuta dan Legian baru menepi hari ini (Selasa-red),” jelas Koordinator Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Made Gde Dwipayana saat dikonfirmasi terpisah, kemarin.

Sejak awal kemunculan sampah kiriman, pihaknya mengaku telah mengangkut hingga 20 truk sampah atau setara 40 ton sampah kiriman. Sedangkan, sisanya, saat ini masih dikumpulkan di STO, sekitar 25 truk atau 50 ton sampah. Diakuinya, untuk sampah kiriman saat ini, didominasi oleh sampah kayu dan ranting, yang terbawa saat banjir.”Yang sudah terangkut sekitar 20 truk atau 40 ton, sedangkan yang masih di STO sekitar 25 truk, atau  50 ton sampah,” ucapnya.

Pihaknya menurunkan sekitar 400 personil tenaga kebersihan, dengan bantuan 4 alat berat dan 2 beach cleaner. Untuk penanganan yang di pantai Samigita (Seminyak, Legian, dan Kuta), baru bisa dilakukan mulai Rabu. Karena saat ini tim masih terpusat di daerah pantai Utara. Seperti diketahui, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung telah melakukan pengadaan satu mesin unit pencacah kayu yang harganya diperkirakan mencapai Rp 7,6 Miliar lebih. Alat pencacah ini bisa bergerak ke mana-mana untuk mencacah kayu. Alat ini mampu untuk mencacah kayu gelondongan langsung di lokasi.(dwi/rid)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/