DENPASAR – Cukup merogoh kocek Rp 50 ribu, Anda bisa menemukan dengan mudah tempat esek-esek di Denpasar.
Bed ekstra besar, AC, TV, sabun, dan handuk menjadi fasilitas yang ditawarkan selain jaminan privasi bagi penikmat jasa “short time”.
Ilustrasi inilah yang disampaikan Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aan Saputra mendeskripsikan beberapa tempat prostitusi yang digerebek, Senin (25/12) malam hingga Selasa (26/12) dini hari.
Dari dua tempat yakni Penginapan Taman Asri, Jalan Bukit Indah No. 1 Kebo Iwa Utara dan Penginapan Teduh Ayu, Jalan Kebo Iwa Utara Gang Camar No. 1, Unit Reskrim Polsek Denbar menggerebek pasangan mesum yang masih berstatus mahasiswa.
“Pasangan yang diamankan di Penginapan Taman Asri adalah pasangan mahasiswa. Berinisial Nyoman AB, 20, mahasiswa asal Banjar Peken Baleran, Kapal, Badung bersama Ni Putu LFY, 20, dari desa yang sama,” ujar Iptu Aan.
Menurutnya, di lokasi sama juga diringkus seorang wanita yang menjajakan diri bernama Ni Kadek E., 30, seorang janda asal Jalan Kebo Iwa Pandan Sari No. 2, Denpasar.
Ikut diamankan pemilik penginapan yang berstatus pelaku, yakni I Wayan Budiarta, 41, warga Jalan Pagutan Denpasar, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat.
Karyawan penginapan juga tak luput terjaring operasi polisi. Mereka adalah Wayan Suwarni, 45, dan Desak Made Sriati, 24. Ironisnya kedua karyawan juga warga lokal di sekitar TKP.
“Karyawan ini menerima uang sewa penginapan Rp 50.000,” tandas Iptu Aan sembari menyebut juga menyediakan wanita pemuas nafsu lelaki hidung belang dengan tarif Rp 300 ribu sekali main.
Disinggung apakah benar mahasiswa yang digerebek melakukan hubungan layaknya suami istri, Iptu Aan menjawab tegas.
“Saat digerebek yang cewek telanjang. Tidak pakai bra. Setelah pakai pakaian lengkap baru diinterogasi anggota,” tandasnya.