DENPASAR – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan hadir di Pulau Dewata, tepatnya di Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Senin (28/10) siang.
Basaria hadir untuk menyaksikan penandatanganan regulasi pendidikan antikorupsi yang ditandatangani Gubernur Bali Wayan Koster dan para Bupati/Wali Kota se Bali.
Sayangnya, dalam penandatanganan tersebut, tidak semua Bupati dan Walikota bisa hadir. Mereka diwakili oleh wakil Bupati dan juga Sekda.
Terlihat hanya Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri, Bupati Klungkung Nyoman Suwitra, Bupati Gianyar Made Mahayastra, dan Bupati Bangli I Made Gianyar.
Meski begitu, penandatanganan tersebut tetap dilakukan. “Ini merupakan hasil dari tindak lanjut pertemuan dengan pimpinan KPK.
Sudah dua kali beliau kesini (Basaria Pandjaitan). Hari ini kami mengambil langkah yang konkrit,” ujar Gubernur Koster.
Program regulasi pendidikan antikorupsi yang telah ditandatangani ini ditargetkan sudah mulai berjalan diseluruh Kabupaten/kota se Bali.
Baik melalui program ekstra kulikuler maupun muatan lokal di tingkat Sekolah Dasar (SD) dahulu.
“Dari dini anak-anak kita sudah ditanamkan hidup yang bersih dan jujur. Fokusnya tentu ke antikorupsi. Saya kawal dan pastikan program ini berjalan tahun 2020,” tegas Koster.
Sementara itu, Basaria selaku pimpinan KPK yang sebentar lagi akan lengser dari kursi pimpinan berharap Bali dapat menjadi contoh keberhasilan melawan korupsi.
“Kami harap, provinsi Bali yang merupakan kampung dunia dapat menjadi contoh dan terdepan dalam melakukan apa yang kita tandatangani tadi,” ujarnya.
Terlebih Bali disebutkan memiliki dukungan dari kearifan lokal yang cukup kuat selama ini.
Namun, Basaria juga mengingatkan, korupsi tidak hanya bisa dicegah dari usia dini, tetapi juga dari para pimpinannya.
“Yang namanya korupsi, tak hanya dari anak didik. Bahkan, Kepala dinas pendidikan agak banyak juga yang menjadi pelaku korupsi itu sendiri,” sindirnya.
Dalam kesempatan itu juga, Basaria juga mengingatkan akan visi Jokowi, yakni membangun Sumber Daya Manusia yang kuat.
Selain itu, ia juga menekankan pada penanaman nilai integritas yang baik untuk menuju indonesia yang maju.