DENPASAR – Kondom adalah alat pelindung saat berhubungan seksual. Selain mencegah kehamilan juga bisa mencegah penularan penyakit seksual.
Apalagi, Bali adalah salah satu provinsi dengan angka HIV/Aids tertinggi di Indonesia. Karena itu, penggunaan kondom adalah hal wajib yang harus dilakukan.
Menurut Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Cabang Bali dr. Made Oka Negara M.Biomed, berdasar hasil survey 11 tahun lalu, dari 10 orang laki-laki, hanya 4 orang yang menggunakan.
“Sementara 6 laki-laki lainnya tidak menggunakan karena menganggap menggunakan kondom itu tidak enak,” ujar dr. Made Oka Negara.
Dijelaskan, hubungan seksual sendiri memiliki beberapa fungsi. Salah satunya adalah untuk reproduksi atau melestarikan keturunan.
Tapi, pada saat ini kebanyakan orang-orang tidak ingin memiliki anak dengan jumlah yang banyak.
Kenyataannya orang-orang dewasa sedikit meminati pemakaian kondom ketika sedang berhubungan seksual.
Sehingga pada kasus orang yang sudah menikah, biasanya istrinya disarankan untuk melakukan program KB untuk menghambat kehamilan.
“Dan kondom adalah alat satu-satunya yang dapat mencegah penularan penyakit seksual,” jelas dr. Made Oka Negara.
Menariknya, ada pertanyaan jika terdapat beberapa orang yang sudah menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual namun tetap hamil lantaran kondom bocor.
Apakah bisa terjadi? Kata dr. Oka, hal itu biasanya terjadi dikarenakan kesalahan dari penggunanya. Efektivitas kondom akan berkurang jika terjadi kesalahan dalam penggunaan.
“Maka dari itu ketika akan berhubungan seksual dengan menggunakan kondom agar memperhatikan masa berlakunya dari kondom tersebut.
Kondom ketika disimpan harus dalam keadaan yang utuh dan tidak tergores-gores dan tidak terkena sinar matahari,” tambahnya.
Jadi kondom yang bocor biasanya merupakan kesalahan penggunaan. Contohnya, ketika akan berhubungan seksual dan akan menggunakan kondom dan secara tidak sengaja kondom tergores terkena kuku.
Jika kondom dalam keadaan bocor tentu saja daya proteksinya akan lemah sama halnya ketika sedang mengikuti program KB namun lupa mengonsumsi pil KB sehingga menurunkan efektivitas dari KB.
“Sehingga jangan menyalahkan pil atau kondomnya. Yang tidak maksimal adalah penggunaan dari orang-orangnya,” ujarnya.
Dr Oka menambahkan bahwa terdapat informasi-informasi yang membuat orang ragu untuk menggunakan kondom.
Dan, jika pasangan sudah sepakat mencegah kehamilan dengan menggunakan kondom maka gunakanlah dengan benar dan memperhatikan beberapa hal tersebut.