DENPASAR– Belakangan banyak terjadi kasus penipuan yang mencatut nama dan foto para pejabat di Bali. Sebelumnya, nama dan foto Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pernah dicatut oleh oknum tak bertanggung jawab. Kali ini, foto dan nama Gubernur Bali Wayan Koster dicatut.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Bali Gede Pramana tak menampik bahwa ada oknum yang menggunakan foto dan nama Gubernur Bali Wayan Koster untuk niat-niat yang tidak baik. Pihaknya meminta masyarakat untuk berhati-hati. “Kami mendapat laporan ada akun Whatsapp menggunakan foto profil Bapak Gubernur Bali mengirim pesan mengaku sebagai Bapak Gubernur dan meminta uang kepada penerima pesan tersebut,” kata Gede Pramana, Minggu (30/10).
Birokrat asal Wangaya Denpasar ini mengatakan oknum tersebut diketahui menggunakan nomor telepon +62-888-6191-241. Oknum tersebut berkomunikasi dengan seseorang melalui pesan WhatsApp. Padahal nomor tersebut bukan nomor Gubernur Bali. “Saya pastikan itu bukan nomor telepon Bapak Gubernur,” kata Pramana.
Dia meminta kepada masyarakat untuk tidak merespon terhadap permintaan-permintaan semacam itu termasuk yang mengatasnamakan pejabat-pejabat lain di Pemerintah Provinsi Bali. ”Kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan selalu mengkonfirmasi kebenaran informasi yang berasal dari nomor-nomor yang tidak dikenal,” pungkasnya. (dwi)
DENPASAR– Belakangan banyak terjadi kasus penipuan yang mencatut nama dan foto para pejabat di Bali. Sebelumnya, nama dan foto Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pernah dicatut oleh oknum tak bertanggung jawab. Kali ini, foto dan nama Gubernur Bali Wayan Koster dicatut.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Bali Gede Pramana tak menampik bahwa ada oknum yang menggunakan foto dan nama Gubernur Bali Wayan Koster untuk niat-niat yang tidak baik. Pihaknya meminta masyarakat untuk berhati-hati. “Kami mendapat laporan ada akun Whatsapp menggunakan foto profil Bapak Gubernur Bali mengirim pesan mengaku sebagai Bapak Gubernur dan meminta uang kepada penerima pesan tersebut,” kata Gede Pramana, Minggu (30/10).
Birokrat asal Wangaya Denpasar ini mengatakan oknum tersebut diketahui menggunakan nomor telepon +62-888-6191-241. Oknum tersebut berkomunikasi dengan seseorang melalui pesan WhatsApp. Padahal nomor tersebut bukan nomor Gubernur Bali. “Saya pastikan itu bukan nomor telepon Bapak Gubernur,” kata Pramana.
Dia meminta kepada masyarakat untuk tidak merespon terhadap permintaan-permintaan semacam itu termasuk yang mengatasnamakan pejabat-pejabat lain di Pemerintah Provinsi Bali. ”Kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan selalu mengkonfirmasi kebenaran informasi yang berasal dari nomor-nomor yang tidak dikenal,” pungkasnya. (dwi)
