GIANYAR – Dua korban ledakan kompor saat ngaben massal di setra adat Belega mengembuskan napas terakhir. Korbanya Bagus Oscar Horizon, 34, tukang kompor dan Kadek Gian Pramana, 15. Keduanya mengalami luka bakar parah.
Saat kejadian ledakan, para korban sempat dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar, lalu dirujuk ke RS Prof. Ngoerah Sanglah. Sementara, jasad kedua korban masih dititip di ruang jenazah, Minggu (21/8).
Korban Bagus Oscar berasal Banjar Intaran, Desa Pejeng, Tampaksiring. Dia yang membantu usaha kompor mayat kakeknya, I Made Suarta. Paman korban, Made Rai Ridartha mengatakan, pihak keluarga mendapatkan informasi bahwa Oscar meninggal pada Sabtu (20/8) pukul 17.00. “Besok ngaben sampai nganyud di tempat kremasi Pundukdawa. Saat ini kami mempersiapkan banten,” ujarnya.
Semasa hidup, Oscar bekerja di PT Telkom. Jika libur, dia membantu usaha kakeknya membakar jenazah. Oscar meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih kecil. Rai menilai itu sebuah musibah. “Ini musibah. Tidak ada yang disengaja. Kemungkinan, penyebab dampaknya sebegitu keras, karena lokasinya sempit, sehingga saat meledak ada banyak yang kena minyak,” ujarnya.
Selain Ocar, dua tukang kompor yang masih dalam perawatan di RS Sanglah, yakni Kadek Dwi Putra Jaya dan I Ketut Adi Wiranata. Sementara itu, korban Kadek Gian Pramana berasal dari Banjar Selat, Desa Belega yang menonton prosesi ngaben juga mengembuskan napas pada Minggu (21/8) pukul 07.00.
Kelian adat Selat, Wayan Suartawan, menyatakan sesuai rembuk keluarga, korban akan langsung diaben pada Selasa besok. “Kami sedang mempersiapkan upacaranya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden kompor meledak berlangsung pada Jumat (19/8) pukul 18.00 di setra adat Belega. Saat itu, berlangsung ngaben massal dengan 60 sawo (jasad). Awalnya kompor paling selatan sempat bocor dan disumpal kain oleh tukang kompor. Hingga akhirnya tabung berisi solar meledak. Percikan api pun mengenai 9 korban. (dra)
