27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 5:33 AM WIB

Dihajar Ombak Besar, Produksi Pindang Turun, Harga Melonjak Tajam

SEMARAPURA – Ombak besar yang menerjang pesisir pantai tidak hanya membuat sejumlah pelabuhan tradisional di Klungkung memberlakukan sistem buka-tutup, tapi juga membuat pasokan ikan tongkol turun lantaran nelayan tidak bisa melaut.

Akibatnya produksi ikan pindang di Sentral Pengolahan Ikan Pindang, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan menurun.

Menurut Petugas Sentral Pengolahan Ikan Pindang Desa Kusamba AA Gede Ngurah Bratha, saat normal, Sentral Pengolahan Ikan Pindang Desa Kusamba bisa memproduksi 20 ton ikan pindang per hari.

Tapi, kini hanya bisa memproduksi sekitar 10-15 ton per harinya. “Karena penurunan pasokan ikan ini, kami tidak hanya menggunakan ikan segar, tapi juga ikan beku,” ujar Bratha.

Penurunan pasokan ikan terjadi lantaran nelayan di sejumlah kabupaten pemasok ikan tidak bisa melaut karena gelombang tinggi.

“Sekarang ikannya dari Karangasem dan Nusa Penida saja. Untuk lokal di sini tidak ada. Dari Negara, dan Kedonganan juga tidak ada,” bebernya.

Akibat penurunan pasokan ikan, lanjut dia, harga ikan mengalami peningkatan. Untuk ikan dengan ukuran sedang biasanya berkisar Rp 4.000 – 4.200 per ekor, kini harganya berkisar Rp 5 ribu – Rp 5.500 per ekor.

Hal senada diungkap salah seorang buruh pemindangan di Sentral Pengolahan Ikan Pindang Desa Kusamba, Ketut Siki.

Menurutnya, di hari-hari normal dia biasanya memindang sekitar 400 ekor pindang per hari. Namun, dengan penurunan pasokan ikan ini, dia hanya bisa memindang sekitar 300-200 ekor ikan tongkol.

“Untuk ikan yang kecil harganya Rp 3.000 – 3.500 per ekor,” terangnya. Dia berharap pasokan bisa kembali normal sehingga tidak terjadi

peningkatan harga ikan tongkol yang membuat harga ikan pindang ikut mengalami peningkatan. 

SEMARAPURA – Ombak besar yang menerjang pesisir pantai tidak hanya membuat sejumlah pelabuhan tradisional di Klungkung memberlakukan sistem buka-tutup, tapi juga membuat pasokan ikan tongkol turun lantaran nelayan tidak bisa melaut.

Akibatnya produksi ikan pindang di Sentral Pengolahan Ikan Pindang, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan menurun.

Menurut Petugas Sentral Pengolahan Ikan Pindang Desa Kusamba AA Gede Ngurah Bratha, saat normal, Sentral Pengolahan Ikan Pindang Desa Kusamba bisa memproduksi 20 ton ikan pindang per hari.

Tapi, kini hanya bisa memproduksi sekitar 10-15 ton per harinya. “Karena penurunan pasokan ikan ini, kami tidak hanya menggunakan ikan segar, tapi juga ikan beku,” ujar Bratha.

Penurunan pasokan ikan terjadi lantaran nelayan di sejumlah kabupaten pemasok ikan tidak bisa melaut karena gelombang tinggi.

“Sekarang ikannya dari Karangasem dan Nusa Penida saja. Untuk lokal di sini tidak ada. Dari Negara, dan Kedonganan juga tidak ada,” bebernya.

Akibat penurunan pasokan ikan, lanjut dia, harga ikan mengalami peningkatan. Untuk ikan dengan ukuran sedang biasanya berkisar Rp 4.000 – 4.200 per ekor, kini harganya berkisar Rp 5 ribu – Rp 5.500 per ekor.

Hal senada diungkap salah seorang buruh pemindangan di Sentral Pengolahan Ikan Pindang Desa Kusamba, Ketut Siki.

Menurutnya, di hari-hari normal dia biasanya memindang sekitar 400 ekor pindang per hari. Namun, dengan penurunan pasokan ikan ini, dia hanya bisa memindang sekitar 300-200 ekor ikan tongkol.

“Untuk ikan yang kecil harganya Rp 3.000 – 3.500 per ekor,” terangnya. Dia berharap pasokan bisa kembali normal sehingga tidak terjadi

peningkatan harga ikan tongkol yang membuat harga ikan pindang ikut mengalami peningkatan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/