26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 5:51 AM WIB

Tol Bali Mandara Dijual, Kadin: Pengusaha Lokal Bisa Ambil Alih

RadarBali.com – Meski rencana penjualan Jalan Tol Bali Manadara yang saat ini dikelola oleh PT Jasamarga Bali Tol masih belum pasti, namun minat beberapa pengusaha lokal di Bali untuk membeli cukup tinggi.

Bahkan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali mendesak agar jalan tol dengan panjang ruas 12 km ini segera dijual.

Ketua Kadin Bali AA Ngurah Alit Wiraputra mengungkapkan, pihaknya akan mengambil ancang-ancang agar masyarakat Bali bisa memiliki tol tersebut.

Dengan membuat semacam konsorsium untuk masyarakat atau pengusaha lokal Bali dengan cara menghimpun dana untuk bisa ikut serta memiliki saham di Jalan Tol Bali Mandara.

“Itu memang harus segera dijual, agar Jasamarga bisa membangun jalan tol di lokasi lain di Bali. Kami akan buat konsorsium,” tuturnya.

Pengelolaan jalan tol yang menghabiskan dana Rp 2,4 triliun ini menurut Alit memang harus dikelola pihak swasta.

Karena tugas BUMN dalam hal ini Jasamarga sebagai anak perusahaan BUMN hanya bertugas untuk membangun.

“Jadi selesai membangun dijual, dan membangun lagi di tempat lain. Yang paling berpotensi dibangun jalan tol yakni Jalur Denpasar – Gilimanuk,” terang Alit.

Saat ini, Jalan Tol Bali Mandara terdapat sembilan pemilik saham. Jasamarga sebagai pengelola memiliki saham paling besar yakni mencapai 55 persen. Kemudian Pelindo III memiliki saham 17,58 persen.

Angkasa Pura I 8 persen, Pemprov Bali dan Pemkab Badung masing-masing memiliki saham 8,01 persen.

Sedangkan ITDC, Adi Karya dan Hutama Karya masing-masing memiliki saham 1 persen dan yang paling kecil yakni wijaya karya hanya 0,4 persen.

RadarBali.com – Meski rencana penjualan Jalan Tol Bali Manadara yang saat ini dikelola oleh PT Jasamarga Bali Tol masih belum pasti, namun minat beberapa pengusaha lokal di Bali untuk membeli cukup tinggi.

Bahkan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali mendesak agar jalan tol dengan panjang ruas 12 km ini segera dijual.

Ketua Kadin Bali AA Ngurah Alit Wiraputra mengungkapkan, pihaknya akan mengambil ancang-ancang agar masyarakat Bali bisa memiliki tol tersebut.

Dengan membuat semacam konsorsium untuk masyarakat atau pengusaha lokal Bali dengan cara menghimpun dana untuk bisa ikut serta memiliki saham di Jalan Tol Bali Mandara.

“Itu memang harus segera dijual, agar Jasamarga bisa membangun jalan tol di lokasi lain di Bali. Kami akan buat konsorsium,” tuturnya.

Pengelolaan jalan tol yang menghabiskan dana Rp 2,4 triliun ini menurut Alit memang harus dikelola pihak swasta.

Karena tugas BUMN dalam hal ini Jasamarga sebagai anak perusahaan BUMN hanya bertugas untuk membangun.

“Jadi selesai membangun dijual, dan membangun lagi di tempat lain. Yang paling berpotensi dibangun jalan tol yakni Jalur Denpasar – Gilimanuk,” terang Alit.

Saat ini, Jalan Tol Bali Mandara terdapat sembilan pemilik saham. Jasamarga sebagai pengelola memiliki saham paling besar yakni mencapai 55 persen. Kemudian Pelindo III memiliki saham 17,58 persen.

Angkasa Pura I 8 persen, Pemprov Bali dan Pemkab Badung masing-masing memiliki saham 8,01 persen.

Sedangkan ITDC, Adi Karya dan Hutama Karya masing-masing memiliki saham 1 persen dan yang paling kecil yakni wijaya karya hanya 0,4 persen.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/