25.6 C
Jakarta
19 April 2024, 3:43 AM WIB

Jelang Ditutup Karena Covid-19, Aktivitas Jual Beli Pasar Galiran Naik

SEMARAPURA – Jumlah pengunjung Pasar Umum Galiran mengalami peningkatan sejak Sabtu (20/6) – Minggu (21/6).

Itu terjadi lantaran warga berupaya menyetok kebutuhan pokok untuk tiga hari ke depan. Mengingat Pasar Umum Galiran mulai ditutup Senin hari ini (22/6) hingga 24 Juni mendatang

berkaitan dengan upaya pemutusan mata rantai penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di pasar tersebut.

Kepala UPT Pasar Klungkung I Komang Sugianta mengungkapkan, sejak Sabtu (20/6) lalu telah terjadi peningkatan jumlah pembeli maupun pedagang bermobil di Pasar Umum Galiran.

Untuk pembeli, menurutnya, terjadi peningkatan sekitar 30 persen dibandingkan hari biasa.

Peningkatan itu terjadi berkaitan dengan keputusan Pemkab Klungkung yang akan menutup Pasar Umum Galiran mulai hari ini hingga 24 Juni mendatang.

“Bukan aksi borong. Tetapi warga memang membeli untuk kebutuhan pokok selama pasar ditutup,” katanya.

Namun, menurutnya, masyarakat tidak seharusnya khawatir dengan penutupan Pasar Umum Galiran itu.

Sebab masih ada pasar lain yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari di Kabupaten Klungkung.

“Masih ada Pasar Semarapura yang bisa dikunjungi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari,” ujarnya.

Tidak hanya jumlah pembeli, menurutnya, jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Umum Galiran juga bertambah berkaitan dengan penutupan pasar selama tiga hari itu.

Peningkatan itu terjadi pada jumlah pedagang bermobil. Biasanya jumlah pedagang bermobil di Pasar Umum Galiran berkisar 150 mobil.

Sejak Sabtu (20/6), meningkat menjadi lebih dari 200 mobil per hari. “Jadi jumlah pembeli dan pedagang mengalami peningkatan,” terangnya.

Terkait kerugian selama Pasar Umum Galiran ditutup, menurutnya, cukup lumayan. Pendapatan dari retribusi dan parkir, pasar terbesar di Kabupaten Klungkung itu sekitar Rp 20 juta per hari.

“Kami abaikan dulu pendapatan dari pada keluar uang lebih banyak lagi (akibat transmisi lokal di Pasar Umum Galiran),” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, I Putu Suarta yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan,

dengan penutupan Pasar Umum Galiran, pihaknya memprediksi pedagang bermobil akan berjualan di pinggir-pinggir jalan.

Untuk itu pihaknya akan menjaga sejumlah titik-titik lokasi yang diperkirakan akan digunakan sebagai tempat berjualan oleh pedagang bermobil.

“Sudah kami ingatkan agar tidak berjualan di sembarang tempat. Bila melanggar, akan kami peringati bahkan akan kami sita barang dagangannya,” tegas Suarta. 

SEMARAPURA – Jumlah pengunjung Pasar Umum Galiran mengalami peningkatan sejak Sabtu (20/6) – Minggu (21/6).

Itu terjadi lantaran warga berupaya menyetok kebutuhan pokok untuk tiga hari ke depan. Mengingat Pasar Umum Galiran mulai ditutup Senin hari ini (22/6) hingga 24 Juni mendatang

berkaitan dengan upaya pemutusan mata rantai penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di pasar tersebut.

Kepala UPT Pasar Klungkung I Komang Sugianta mengungkapkan, sejak Sabtu (20/6) lalu telah terjadi peningkatan jumlah pembeli maupun pedagang bermobil di Pasar Umum Galiran.

Untuk pembeli, menurutnya, terjadi peningkatan sekitar 30 persen dibandingkan hari biasa.

Peningkatan itu terjadi berkaitan dengan keputusan Pemkab Klungkung yang akan menutup Pasar Umum Galiran mulai hari ini hingga 24 Juni mendatang.

“Bukan aksi borong. Tetapi warga memang membeli untuk kebutuhan pokok selama pasar ditutup,” katanya.

Namun, menurutnya, masyarakat tidak seharusnya khawatir dengan penutupan Pasar Umum Galiran itu.

Sebab masih ada pasar lain yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari di Kabupaten Klungkung.

“Masih ada Pasar Semarapura yang bisa dikunjungi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari,” ujarnya.

Tidak hanya jumlah pembeli, menurutnya, jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Umum Galiran juga bertambah berkaitan dengan penutupan pasar selama tiga hari itu.

Peningkatan itu terjadi pada jumlah pedagang bermobil. Biasanya jumlah pedagang bermobil di Pasar Umum Galiran berkisar 150 mobil.

Sejak Sabtu (20/6), meningkat menjadi lebih dari 200 mobil per hari. “Jadi jumlah pembeli dan pedagang mengalami peningkatan,” terangnya.

Terkait kerugian selama Pasar Umum Galiran ditutup, menurutnya, cukup lumayan. Pendapatan dari retribusi dan parkir, pasar terbesar di Kabupaten Klungkung itu sekitar Rp 20 juta per hari.

“Kami abaikan dulu pendapatan dari pada keluar uang lebih banyak lagi (akibat transmisi lokal di Pasar Umum Galiran),” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, I Putu Suarta yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan,

dengan penutupan Pasar Umum Galiran, pihaknya memprediksi pedagang bermobil akan berjualan di pinggir-pinggir jalan.

Untuk itu pihaknya akan menjaga sejumlah titik-titik lokasi yang diperkirakan akan digunakan sebagai tempat berjualan oleh pedagang bermobil.

“Sudah kami ingatkan agar tidak berjualan di sembarang tempat. Bila melanggar, akan kami peringati bahkan akan kami sita barang dagangannya,” tegas Suarta. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/