30.4 C
Jakarta
18 September 2024, 10:45 AM WIB

Revitalisasi Pasar Banyuasri, Bisa Tampung 1.448 Pedagang

SINGARAJA – Revitalisasi Pasar Banyuasri terus bergulir. Buah revitalisasi pasar rakyat itu, disebut mampu tak kurang dari 1.448 pedagang.

Selain itu pasar juga memiliki sistem sanitasi yang lebih baik, sehingga masalah sampah dan kondisi kumuh bisa teratasi.

Selama hampir sebulan terakhir, kontraktor pelaksana proyek terlihat lebih banyak melakukan kegiatan pembongkaran bangunan dan perataan material di sekitar lokasi konstruksi.

Sementara untuk tiang pancang, baru dikerjakan Jumat (27/12) lalu. Rencananya kontraktor pelaksana akan memasang 900 tiang pancang di seluruh lokasi proyek.

Target penuntasan pemasangan tiang pancang itu pun terbilang prestisius. Pemasangan seluruh tiang pancang disebut akan selesai pada Januari 2020 mendatang.

Kondisi cuaca diprediksi akan menjadi kendala utama dalam proses pengerjaan. “Pekerjaan tanag ini yang paling berat untuk mengawali.

Artinya masih bergelut di pondasi. Apalagi ini musim penghujan. Kami kejar-kejaran dengan cuaca,” kata I Made Budi Admika, Dirut PT. Tunas Jaya Sanur sebagai kontraktor pelaksana.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, pasar hasil revitalisasi itu disebut akan menggerakkan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik.

Bupati Agus menyebut pasar tradisional selama ini kalah dengan pasar modern karena masalah sanitasi, kebersihan, penerangan, dan minimnya parkir.

“Kita butuh membangun interaksi ekonomi. Kalau pasar bersih, orang akan datang melihat hasil bumi, mencari buah-buahan berkualitas,” kata Agus.

Lebih lanjut Bupati Agus mengatakan, seluruh bagian pasar sudah ditentukan zonasi-zonasinya. Ia pun memperingatkan pada Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng agar menempatkan pedagang sesuai dengan zonasi yang ada.

Penempatan sesuai zona itu akan menjaga kebersihan pasar dan menjaga umur bangunan. “Saya ingatkan PD Pasar agar pengelolaan dilakukan

dengan benar. Jangan lagi ada isu jual-beli los. Lakukan pengelompokan pedagangd engan zona yang benar,” tegasnya.

Sekadar diketahui Pasar Banyuasri setelah direvitalisasi akan mampu menampung 1.448 pedagang. Di Lantai 1 disiapkan 200 los basah dan 252 los kering.

Kemudian di lantai 2 disiapkan 244 unit los dan 184 unit kios. Sedangkan di lantai 3, disiapkan 8 kios kuliner, ditambah areal parkir untuk 136 mobil.

Selain itu di bagian luas pasar juga disiapkan 84 unit ruko, 8 unit kios pedagang unggas, 35 lapak bagi pedagang bermobil, dan 423 unit los untuk pedagang pasar tumpah.

Revitalisasi Pasar Banyuasri itu pun menjadi proyek paling prestisius dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Pemerintah harus merogoh anggaran sebesar Rp 180 miliar.

Sebesar Rp 50 miliar di antaranya dianggarkan pada tahun 2019, dan Rp 130 miliar sisanya dianggarkan pada tahun 2020.

SINGARAJA – Revitalisasi Pasar Banyuasri terus bergulir. Buah revitalisasi pasar rakyat itu, disebut mampu tak kurang dari 1.448 pedagang.

Selain itu pasar juga memiliki sistem sanitasi yang lebih baik, sehingga masalah sampah dan kondisi kumuh bisa teratasi.

Selama hampir sebulan terakhir, kontraktor pelaksana proyek terlihat lebih banyak melakukan kegiatan pembongkaran bangunan dan perataan material di sekitar lokasi konstruksi.

Sementara untuk tiang pancang, baru dikerjakan Jumat (27/12) lalu. Rencananya kontraktor pelaksana akan memasang 900 tiang pancang di seluruh lokasi proyek.

Target penuntasan pemasangan tiang pancang itu pun terbilang prestisius. Pemasangan seluruh tiang pancang disebut akan selesai pada Januari 2020 mendatang.

Kondisi cuaca diprediksi akan menjadi kendala utama dalam proses pengerjaan. “Pekerjaan tanag ini yang paling berat untuk mengawali.

Artinya masih bergelut di pondasi. Apalagi ini musim penghujan. Kami kejar-kejaran dengan cuaca,” kata I Made Budi Admika, Dirut PT. Tunas Jaya Sanur sebagai kontraktor pelaksana.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, pasar hasil revitalisasi itu disebut akan menggerakkan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik.

Bupati Agus menyebut pasar tradisional selama ini kalah dengan pasar modern karena masalah sanitasi, kebersihan, penerangan, dan minimnya parkir.

“Kita butuh membangun interaksi ekonomi. Kalau pasar bersih, orang akan datang melihat hasil bumi, mencari buah-buahan berkualitas,” kata Agus.

Lebih lanjut Bupati Agus mengatakan, seluruh bagian pasar sudah ditentukan zonasi-zonasinya. Ia pun memperingatkan pada Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng agar menempatkan pedagang sesuai dengan zonasi yang ada.

Penempatan sesuai zona itu akan menjaga kebersihan pasar dan menjaga umur bangunan. “Saya ingatkan PD Pasar agar pengelolaan dilakukan

dengan benar. Jangan lagi ada isu jual-beli los. Lakukan pengelompokan pedagangd engan zona yang benar,” tegasnya.

Sekadar diketahui Pasar Banyuasri setelah direvitalisasi akan mampu menampung 1.448 pedagang. Di Lantai 1 disiapkan 200 los basah dan 252 los kering.

Kemudian di lantai 2 disiapkan 244 unit los dan 184 unit kios. Sedangkan di lantai 3, disiapkan 8 kios kuliner, ditambah areal parkir untuk 136 mobil.

Selain itu di bagian luas pasar juga disiapkan 84 unit ruko, 8 unit kios pedagang unggas, 35 lapak bagi pedagang bermobil, dan 423 unit los untuk pedagang pasar tumpah.

Revitalisasi Pasar Banyuasri itu pun menjadi proyek paling prestisius dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Pemerintah harus merogoh anggaran sebesar Rp 180 miliar.

Sebesar Rp 50 miliar di antaranya dianggarkan pada tahun 2019, dan Rp 130 miliar sisanya dianggarkan pada tahun 2020.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/