28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:40 AM WIB

Harga Daging Babi Mulai Membaik, Peternak Babi Karangasem Semringah

AMLAPURA – Sempat anjlok, harga daging babi potong mulai berangsur naik. Ini terjadi utamanya di tingkat peternak. Kondisi ini tentunya disambut baik para peternak babi.

Sebagaimana diberitakan, harga daging babi sempat melorot akibat terkena dampak Covid-19 dan menjangkitnya African Swine Fever (ASF) beberapa waktu lalu.

Dampak Covid-19 yang menyerang perekonomian membuat daya beli masyarakat anjlok. Padahal, harga pakan babi masih tinggi.

Kondisi ini membuat peternak merugi dan banyak yang menjual babinya untuk di potong beramai ramai atau mepatung.

Tentunya harganya juga jauh dibawah pasaran. Namun, belakangan babi mulai langka sementara permintaan justru naik sehingga harga mulai membaik.

Hal ini diakui peternak babi yang juga tukang potong I Wayan Sepel, 70. Pria asal  Geriana Kangin, Duda Utara, Selat, ini mengakui kalau harga babi potong belakangan ini mulai naik.

“Harganya sekarang sudah mulai membaik,” ujar Sepel. Harga sekarang ini berada di kisaran Rp 20 ribu per kilogram.

Sementara sebelumnya sempat hanya Rp 15 ribu per kilogram sampai 17 ribu per kilogram. Sebelumnya beberapa babi juga sempat mati mendadak karena serangan virus babi.

Ini juga membuat warga takut sehingga mengurangi konsumsi daging babi. Kondisi ini membuat harga babi anjlok ditambah lagi dalam kondisi Covid-19.

Hal yang sama juga disampaikan peternak babi lainya I Ketut Aryasa 31. Dirinya mengaku sempat menjual ternak babinya karena serangan virus. “Saya sempat jual dengan harga murah, karena takut mati,” ujarnya.

AMLAPURA – Sempat anjlok, harga daging babi potong mulai berangsur naik. Ini terjadi utamanya di tingkat peternak. Kondisi ini tentunya disambut baik para peternak babi.

Sebagaimana diberitakan, harga daging babi sempat melorot akibat terkena dampak Covid-19 dan menjangkitnya African Swine Fever (ASF) beberapa waktu lalu.

Dampak Covid-19 yang menyerang perekonomian membuat daya beli masyarakat anjlok. Padahal, harga pakan babi masih tinggi.

Kondisi ini membuat peternak merugi dan banyak yang menjual babinya untuk di potong beramai ramai atau mepatung.

Tentunya harganya juga jauh dibawah pasaran. Namun, belakangan babi mulai langka sementara permintaan justru naik sehingga harga mulai membaik.

Hal ini diakui peternak babi yang juga tukang potong I Wayan Sepel, 70. Pria asal  Geriana Kangin, Duda Utara, Selat, ini mengakui kalau harga babi potong belakangan ini mulai naik.

“Harganya sekarang sudah mulai membaik,” ujar Sepel. Harga sekarang ini berada di kisaran Rp 20 ribu per kilogram.

Sementara sebelumnya sempat hanya Rp 15 ribu per kilogram sampai 17 ribu per kilogram. Sebelumnya beberapa babi juga sempat mati mendadak karena serangan virus babi.

Ini juga membuat warga takut sehingga mengurangi konsumsi daging babi. Kondisi ini membuat harga babi anjlok ditambah lagi dalam kondisi Covid-19.

Hal yang sama juga disampaikan peternak babi lainya I Ketut Aryasa 31. Dirinya mengaku sempat menjual ternak babinya karena serangan virus. “Saya sempat jual dengan harga murah, karena takut mati,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/