29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:30 AM WIB

4.500 Joged Porno Bertebaran di YouTube, Ini Protes Mahasiswa Bali…

DENPASAR – Sedikitnya 147 mahasiswa dari berbagai universitas di Bali secara serentak melakukan gerakan flagging (penandaan)

dan reporting (pelaporan) kepada YouTube terkait video joged jaruh (porno)yang terdapat di berbagai kanal YouTube.

Dari hasil kegiatan serempak yang digelar di Kampus Stikom Bali, Kamis (7/12) siang kemarin ini, menghasilkan 4.500 laporan yang dilakukan dalam kurun waktu 1 jam.

Wakil ketua Yayasan Dharma Santhi, Marlowe Bandem mengatakan gerakan yang dilakukan serempak tersebut merupakan bentuk dari pendekatan budaya agar kesenian Bali tidak dilecehkan.

“Karena ini berkaitan teknologi, kami mengambil sikap. Karena budaya dan teknologi harus berkaitan. Dan saya sendiri, hari ini telah melaporkan kurang lebih 80 video,” katanya.

Menurut dia, gerakan ini dirasa jauh lebih efektif dari sekadar kegiatan diskursus. Wakil Ketua yayasan yang menaungi Stikom Bali ini mengatakan,

aksi yang dilakukan bersama-sama tersebut sekaligus untuk mengajak generasi muda dan masyarakat Bali pada umumnya agar bersama-sama mengawal hal ini.

“Hal ini juga sekaligus untuk mengajak masyarakat Bali agar lebih mawas diri melihat perkembangan kesenian Bali di masa depan,” ujarnya.

Beatriks salah seorang mahasiswi yang ikut dalam aksi serempak ini berpendapat, aksi ini dirasa cukup efektif dan efisien untuk mengurangi bahkan beredarnya video joged jaruh di YouTube.

“Aksi ini menurut saya cukup efektif dan efisien. Karena cukup mudah untuk melakukan flagging dan report ini. Selain lewat komputer, kan bisa juga lewat smartphone,” akunya.

Mahasiswi jurusan Pendidikan Sendratsik, ISI Denpasar ini lebih jauh berpendapat jika aksi ini penting dilakukan untuk menjaga pakem asli joged bumbung dan menjaga keaslian budaya Bali.

Kepala Dinas Kebudayaan Provins8 Bali, Dewa Putu Beratha mengatakan, dengan adanya gerakan dari generasi muda Bali ini, YouTube bisa tergerak untuk memblokir konten Joged Bumbung yang tidak pantas ada di YouTube.

“Aksi ini tidak akan berhenti di sini. Aksi ibi akan kami perluas lagi dan nantinya akan melibatkan pelajar juga,” tandasnya.

DENPASAR – Sedikitnya 147 mahasiswa dari berbagai universitas di Bali secara serentak melakukan gerakan flagging (penandaan)

dan reporting (pelaporan) kepada YouTube terkait video joged jaruh (porno)yang terdapat di berbagai kanal YouTube.

Dari hasil kegiatan serempak yang digelar di Kampus Stikom Bali, Kamis (7/12) siang kemarin ini, menghasilkan 4.500 laporan yang dilakukan dalam kurun waktu 1 jam.

Wakil ketua Yayasan Dharma Santhi, Marlowe Bandem mengatakan gerakan yang dilakukan serempak tersebut merupakan bentuk dari pendekatan budaya agar kesenian Bali tidak dilecehkan.

“Karena ini berkaitan teknologi, kami mengambil sikap. Karena budaya dan teknologi harus berkaitan. Dan saya sendiri, hari ini telah melaporkan kurang lebih 80 video,” katanya.

Menurut dia, gerakan ini dirasa jauh lebih efektif dari sekadar kegiatan diskursus. Wakil Ketua yayasan yang menaungi Stikom Bali ini mengatakan,

aksi yang dilakukan bersama-sama tersebut sekaligus untuk mengajak generasi muda dan masyarakat Bali pada umumnya agar bersama-sama mengawal hal ini.

“Hal ini juga sekaligus untuk mengajak masyarakat Bali agar lebih mawas diri melihat perkembangan kesenian Bali di masa depan,” ujarnya.

Beatriks salah seorang mahasiswi yang ikut dalam aksi serempak ini berpendapat, aksi ini dirasa cukup efektif dan efisien untuk mengurangi bahkan beredarnya video joged jaruh di YouTube.

“Aksi ini menurut saya cukup efektif dan efisien. Karena cukup mudah untuk melakukan flagging dan report ini. Selain lewat komputer, kan bisa juga lewat smartphone,” akunya.

Mahasiswi jurusan Pendidikan Sendratsik, ISI Denpasar ini lebih jauh berpendapat jika aksi ini penting dilakukan untuk menjaga pakem asli joged bumbung dan menjaga keaslian budaya Bali.

Kepala Dinas Kebudayaan Provins8 Bali, Dewa Putu Beratha mengatakan, dengan adanya gerakan dari generasi muda Bali ini, YouTube bisa tergerak untuk memblokir konten Joged Bumbung yang tidak pantas ada di YouTube.

“Aksi ini tidak akan berhenti di sini. Aksi ibi akan kami perluas lagi dan nantinya akan melibatkan pelajar juga,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/