27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:56 AM WIB

Mayat Mengapung di Selat Badung Bikin Geger, Begini Ciri-cirinya…

DENPASAR – Ambulance BPBD Kota Denpasar kembali mengantarkan sesosok mayat yang ditemukan di perairan Selat Badung, antara Nusa Lembongan dan Sanur ke ruang Forensik RS Sanglah, Denpasar, kemarin.

Kepala Forensik RS Sanglah dr. Dudut Rustyadi membenarkan pihaknya menerima jenasah tersebut. “Iya benar. Jenazah kami terima pukul 16.50,” ujar dr Dudut.

Kepala Bagian Forensik RS Sanglah dr Ida Bagus Alit menerangkan, jenazah sudah mengalami skeletalisasi pada bagian tengkorak dan tulang anggota gerak atas dan bawah.

“Jaringan lunak hanya ada di bagian badan saja,” ungkapnya. Pihaknya memastikan jenazah berjenis kelamin laki-laki dari ras mongoloid. Hal itu diketahui dari ukuran indeks kepala.

Umur diperkirakan di atas 60 tahun dilihat dari penutupan tulang akar gigi dengan ciri-ciri pakaian celana pendek abu-abu bermerk Nike.

“Ada gelang benang tiga warna merah, putih hitam. Kondisi jenazah sesuai meninggal 10 sampai dengan 20 hari sebelum diperiksa. Dari bagian tubuh yang tersisa luka- luka tidak ditemukan,” tuturnya.

Di duga, jenazah berjenis kelamin laki-laki tersebut merupakan nelayan yang hilang di Pulau Serangan. Pihak Forensik RS Sanglah pun melakukan tindakan otopsi dan tes DNA untuk memastikan identitas nelayan tersebut.

Di sisi lain, hingga pukul 18.30 kemarin, pihak terduga keluarga korban terpantau masih berkumpul di Forensik RS Sanglah.

Mereka tampak cemas menantikan kepastian apakah pria tersebut merupakan keluarganya atau bukan.

Sebab, hingga berita ini ditulis, pihak RS Sanglah belum mengijinkan warga tersebut untuk melihat jenazah untuk sekadar memastikan.

Dari keterangan yang dihimpun, keluarga tersebut memang kehilangan seorang keluarganya sekitar 10 hari yang lalu saat melaut. 

DENPASAR – Ambulance BPBD Kota Denpasar kembali mengantarkan sesosok mayat yang ditemukan di perairan Selat Badung, antara Nusa Lembongan dan Sanur ke ruang Forensik RS Sanglah, Denpasar, kemarin.

Kepala Forensik RS Sanglah dr. Dudut Rustyadi membenarkan pihaknya menerima jenasah tersebut. “Iya benar. Jenazah kami terima pukul 16.50,” ujar dr Dudut.

Kepala Bagian Forensik RS Sanglah dr Ida Bagus Alit menerangkan, jenazah sudah mengalami skeletalisasi pada bagian tengkorak dan tulang anggota gerak atas dan bawah.

“Jaringan lunak hanya ada di bagian badan saja,” ungkapnya. Pihaknya memastikan jenazah berjenis kelamin laki-laki dari ras mongoloid. Hal itu diketahui dari ukuran indeks kepala.

Umur diperkirakan di atas 60 tahun dilihat dari penutupan tulang akar gigi dengan ciri-ciri pakaian celana pendek abu-abu bermerk Nike.

“Ada gelang benang tiga warna merah, putih hitam. Kondisi jenazah sesuai meninggal 10 sampai dengan 20 hari sebelum diperiksa. Dari bagian tubuh yang tersisa luka- luka tidak ditemukan,” tuturnya.

Di duga, jenazah berjenis kelamin laki-laki tersebut merupakan nelayan yang hilang di Pulau Serangan. Pihak Forensik RS Sanglah pun melakukan tindakan otopsi dan tes DNA untuk memastikan identitas nelayan tersebut.

Di sisi lain, hingga pukul 18.30 kemarin, pihak terduga keluarga korban terpantau masih berkumpul di Forensik RS Sanglah.

Mereka tampak cemas menantikan kepastian apakah pria tersebut merupakan keluarganya atau bukan.

Sebab, hingga berita ini ditulis, pihak RS Sanglah belum mengijinkan warga tersebut untuk melihat jenazah untuk sekadar memastikan.

Dari keterangan yang dihimpun, keluarga tersebut memang kehilangan seorang keluarganya sekitar 10 hari yang lalu saat melaut. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/