27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 5:34 AM WIB

Dari Penggerebekan “Apotek” Narkoba di Buleleng

Terungkap, ASN hingga Kepala Lingkungan Beli Sabu di “Apotek” Tom

SINGARAJA– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Buleleng tengah menelusuri daftar pelanggan rumah sabu yang digerebek BNN Provinsi Bali. Dalam daftar pelanggan itu rupanya ada Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga oknum kepala lingkungan yang rutin membeli narkotika.

 

Kepala BNNK Buleleng AKBP Gede Astawa mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BNNP Bali untuk menelusuri para pelanggan rumah sabu. Ia sengaja menelusuri para pelanggan, dengan harapan mereka terbebas dari kecanduan narkotika.

 

“Kami juga telusuri. Apakah mereka itu pengguna saja, atau mereka ikut mengedarkan juga. Jadi sedang ditindaklanjuti semua,” kata Astawa saat ditemui kemarin (3/6).

 

Diantara daftar pelanggan itu, pihaknya menemukan salah seorang ASN yang menjadi konsumen narkotika di sana. BNN langsung melakukan tes urine pada ASN tersebut. Ternyata hasilnya positif methamphetamine, senyawa yang terkandung dalam sabu.

 

“ASN ini sudah pernah kami rehab. Tapi kumat lagi. Ini bahayanya narkotika, karena bisa terulang lagi. Kami masih assessment, seberapa tingkat ketergantungannya,” jelasnya.

 

Apabila tingkat ketergantungannya cukup tinggi, tak menutup kemungkinan oknum ASN itu akan menjalani rawat inap di RSJ Bangli. Dengan harapan perilakunya bisa pulih.

 

Selain itu BNNK Buleleng juga menemukan oknum kepala lingkungan di Kecamatan Buleleng dalam daftar tersebut. Saat dilakukan tes urine, hasilnya juga positif. Rupanya oknum kepala lingkungan itu kerap mengonsumsi narkotika bersama dengan oknum ASN yang diamankan BNNK.

 

“Seluruh daftar pelanggan kami telusuri. Kami memberikan kesempatan bagi siapa saja yang sempat mengonsumsi sabu, melaporkan diri ke BNNK Buleleng agar bisa kami rehab.  Kalau nanti tertangkap, sudah pasti akan diproses hukum,” tegas Astawa.

 

Sementara itu, Camat Buleleng Nyoman Riang Pustaka mengatakan, pihaknya masih menanti pemberitahuan tertulis dari BNNK Buleleng. Apabila terbukti mengonsumsi narkotika, yang bersangkutan bisa diberhentikan sebagai pegawai kontrak.

 

“Itu sangat mengganggu kredibilitas aparat pemerintah. Saya harap seluruh pegawai tidak melakukan hal-hal seperti itu. Kami juga sangat mendukung apabila BNNK melakukan tes urine di seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Buleleng,” kata Riang.

 

Seperti diketahui, BNNP Bali berhasil membongkar sindikat narkoba yang melibatkan sekeluarga di kabupaten Buleleng. Dalam melakukan aksinya para pelaku membuka “apotek” khusus pengguna narkoba di kediaman mereka di Jalan Gajah Mada, Banjar Penataran, Kelurahan Kendran, Buleleng, Bali.

 

Terungkap dalam pemeriksaan, satu keluarga yang diamankan terdiri dari ayah dan anak serta dua orang kaki tangan mereka. Ada empat pelaku, terdiri dari Tom, 50, AM, 23, KLS, 45 dan DP, 51. (eps)

 

 

SINGARAJA– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Buleleng tengah menelusuri daftar pelanggan rumah sabu yang digerebek BNN Provinsi Bali. Dalam daftar pelanggan itu rupanya ada Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga oknum kepala lingkungan yang rutin membeli narkotika.

 

Kepala BNNK Buleleng AKBP Gede Astawa mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BNNP Bali untuk menelusuri para pelanggan rumah sabu. Ia sengaja menelusuri para pelanggan, dengan harapan mereka terbebas dari kecanduan narkotika.

 

“Kami juga telusuri. Apakah mereka itu pengguna saja, atau mereka ikut mengedarkan juga. Jadi sedang ditindaklanjuti semua,” kata Astawa saat ditemui kemarin (3/6).

 

Diantara daftar pelanggan itu, pihaknya menemukan salah seorang ASN yang menjadi konsumen narkotika di sana. BNN langsung melakukan tes urine pada ASN tersebut. Ternyata hasilnya positif methamphetamine, senyawa yang terkandung dalam sabu.

 

“ASN ini sudah pernah kami rehab. Tapi kumat lagi. Ini bahayanya narkotika, karena bisa terulang lagi. Kami masih assessment, seberapa tingkat ketergantungannya,” jelasnya.

 

Apabila tingkat ketergantungannya cukup tinggi, tak menutup kemungkinan oknum ASN itu akan menjalani rawat inap di RSJ Bangli. Dengan harapan perilakunya bisa pulih.

 

Selain itu BNNK Buleleng juga menemukan oknum kepala lingkungan di Kecamatan Buleleng dalam daftar tersebut. Saat dilakukan tes urine, hasilnya juga positif. Rupanya oknum kepala lingkungan itu kerap mengonsumsi narkotika bersama dengan oknum ASN yang diamankan BNNK.

 

“Seluruh daftar pelanggan kami telusuri. Kami memberikan kesempatan bagi siapa saja yang sempat mengonsumsi sabu, melaporkan diri ke BNNK Buleleng agar bisa kami rehab.  Kalau nanti tertangkap, sudah pasti akan diproses hukum,” tegas Astawa.

 

Sementara itu, Camat Buleleng Nyoman Riang Pustaka mengatakan, pihaknya masih menanti pemberitahuan tertulis dari BNNK Buleleng. Apabila terbukti mengonsumsi narkotika, yang bersangkutan bisa diberhentikan sebagai pegawai kontrak.

 

“Itu sangat mengganggu kredibilitas aparat pemerintah. Saya harap seluruh pegawai tidak melakukan hal-hal seperti itu. Kami juga sangat mendukung apabila BNNK melakukan tes urine di seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Buleleng,” kata Riang.

 

Seperti diketahui, BNNP Bali berhasil membongkar sindikat narkoba yang melibatkan sekeluarga di kabupaten Buleleng. Dalam melakukan aksinya para pelaku membuka “apotek” khusus pengguna narkoba di kediaman mereka di Jalan Gajah Mada, Banjar Penataran, Kelurahan Kendran, Buleleng, Bali.

 

Terungkap dalam pemeriksaan, satu keluarga yang diamankan terdiri dari ayah dan anak serta dua orang kaki tangan mereka. Ada empat pelaku, terdiri dari Tom, 50, AM, 23, KLS, 45 dan DP, 51. (eps)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/