31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:43 AM WIB

Gara-Gara Masalah Asmara, Pelajar SMA Tewas Gantung Diri

BANGLI – Diduga dipicu masalah asmara, seorang pelajar 17 tahun, I Komang Adnyana Putra, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

 

Korban asal Banjar/Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani itu ditemukan gantung diri dapur rumahnya pada Kamis (4/4) pukul 05.30.

 

Menurut Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, menyatakan awalnya ibu korban, Ni Nyarikan Rerod, 55, bangun pagi untuk memasak di dapur.

 

“Sampai di depan dapur, saksi (ibu korban, red) melihat pintu dapur dalam keadaan terbuka, dan setelah di lihat ke dalam dapur sudah mendapati korban meninggal dalam keadaan gantung diri,” ujarnya, kemarin.

 

Melihat hal itu, ibu korban berteriak histeris. Mendengar teriakan itu, ayah korban, I Nyarikan Nintra, 55, bersama tetangganya terbangun lalu mendatangi dapur yang menjadi lokasi gantung diri. Saat itu, leher korban tampak terikat oleh seutas tali plastik berwarna biru. Lehernya diikat di kayu dapur.

 

Kemudian, korban yang sekolah di salah satu SMA itu diturunkan, lalu dibawa ke kamar tidur. Kejadian tersebut juga langsung dilaporkan ke Polsek Kintamani.

“Personil Polsek Kintamani melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara, red) dan mencari keterangan saksi-saksi,” jelasnya.

 

Polisi yang datang bersama petugas Puskesmas Kintamani, I Nyoman Parsa, S.Kep langsung memeriksa tubuh korban. “Hasil pemeriksaan, diketemukan tanda-tanda umum korban meninggal akibat  bunuh diri dengan cara gantung diri,” jelasnya.

 

BANGLI – Diduga dipicu masalah asmara, seorang pelajar 17 tahun, I Komang Adnyana Putra, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

 

Korban asal Banjar/Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani itu ditemukan gantung diri dapur rumahnya pada Kamis (4/4) pukul 05.30.

 

Menurut Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, menyatakan awalnya ibu korban, Ni Nyarikan Rerod, 55, bangun pagi untuk memasak di dapur.

 

“Sampai di depan dapur, saksi (ibu korban, red) melihat pintu dapur dalam keadaan terbuka, dan setelah di lihat ke dalam dapur sudah mendapati korban meninggal dalam keadaan gantung diri,” ujarnya, kemarin.

 

Melihat hal itu, ibu korban berteriak histeris. Mendengar teriakan itu, ayah korban, I Nyarikan Nintra, 55, bersama tetangganya terbangun lalu mendatangi dapur yang menjadi lokasi gantung diri. Saat itu, leher korban tampak terikat oleh seutas tali plastik berwarna biru. Lehernya diikat di kayu dapur.

 

Kemudian, korban yang sekolah di salah satu SMA itu diturunkan, lalu dibawa ke kamar tidur. Kejadian tersebut juga langsung dilaporkan ke Polsek Kintamani.

“Personil Polsek Kintamani melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara, red) dan mencari keterangan saksi-saksi,” jelasnya.

 

Polisi yang datang bersama petugas Puskesmas Kintamani, I Nyoman Parsa, S.Kep langsung memeriksa tubuh korban. “Hasil pemeriksaan, diketemukan tanda-tanda umum korban meninggal akibat  bunuh diri dengan cara gantung diri,” jelasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/