28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:54 AM WIB

Melaut Pagi Buta, Nelayan Bunutan Abang Hilang di Perairan Utara Bali

AMLAPURA – Seorang nelayan bernama Nyoman Cenik dilaporkan hilang setelah jukung yang dipakainya melaut terbalik, Kamis (9/7) sekitar pukul 04.30 Wita.

Kejadian yang menimpa pria 45 tahun asal Banjar Dinas Bunutan, Desa Abang, Karangasem itu terjadi saat dirinya berangkat melaut di perairan utara Bali.

“Laporan kami terima pada pukul 11.40 Wita dari Ketut Sudi,” ungkap Gede Darmada, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Kamis (9/7) sore.

Jukung yang dipakai korban ditemukan oleh nelayan lain sekitar pukul 06.30 Wita. “Namun, saat itu nelayan tersebut tidak melihat ada korban di jukung,” ujarnya.

Saat itu, kondisi cuaca sedang buruk, sedang terjadi hujan dan angin kencang serta keadaan ombak yang cukup tinggi.

Mendapat laporan itu, 7 orang personil dari Pos SAR Karangasem digerakkan menuju lokasi untuk melakukan pencarian.

Selang satu jam lamanya, tim tiba di lokasi dan selanjutnya berkoordinasi bersama unsur SAR terkait serta masyarakat setempat.

Dengan menggunakan RIB, tim SAR gabungan menyisir di area penemuan jukung. Sebanyak 4 orang on board di RIB, sementara itu tim yang stand by di darat terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dan berjalan menyusuri sepanjang bibir pantai.

Unsur SAR lainnya yang turut terlibat melakukan pencarian, terutama dari Bakamla serta nelayan setempat memakai jukung.

“SRU laut yang melakukan pencarian juga berkomunikasi dengan nelayan agar memberikan informasi apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” tuturnya. 

Menurut Darmada, kerjasama dengan para nelayan sangat membantu pencarian, mengingat wilayah perairan yang luas, dan adanya pergerakan arus.

“Tak jarang biasanya nelayan yang menemukan korban, karena mereka jumlahnya banyak dan tersebar di beberapa titik perairan.

Untuk itu koordinasi bersama mereka sangatlah penting. Namun hingga kini korban belum berhasil ditemukan,” jelas Darmada. 

AMLAPURA – Seorang nelayan bernama Nyoman Cenik dilaporkan hilang setelah jukung yang dipakainya melaut terbalik, Kamis (9/7) sekitar pukul 04.30 Wita.

Kejadian yang menimpa pria 45 tahun asal Banjar Dinas Bunutan, Desa Abang, Karangasem itu terjadi saat dirinya berangkat melaut di perairan utara Bali.

“Laporan kami terima pada pukul 11.40 Wita dari Ketut Sudi,” ungkap Gede Darmada, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Kamis (9/7) sore.

Jukung yang dipakai korban ditemukan oleh nelayan lain sekitar pukul 06.30 Wita. “Namun, saat itu nelayan tersebut tidak melihat ada korban di jukung,” ujarnya.

Saat itu, kondisi cuaca sedang buruk, sedang terjadi hujan dan angin kencang serta keadaan ombak yang cukup tinggi.

Mendapat laporan itu, 7 orang personil dari Pos SAR Karangasem digerakkan menuju lokasi untuk melakukan pencarian.

Selang satu jam lamanya, tim tiba di lokasi dan selanjutnya berkoordinasi bersama unsur SAR terkait serta masyarakat setempat.

Dengan menggunakan RIB, tim SAR gabungan menyisir di area penemuan jukung. Sebanyak 4 orang on board di RIB, sementara itu tim yang stand by di darat terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dan berjalan menyusuri sepanjang bibir pantai.

Unsur SAR lainnya yang turut terlibat melakukan pencarian, terutama dari Bakamla serta nelayan setempat memakai jukung.

“SRU laut yang melakukan pencarian juga berkomunikasi dengan nelayan agar memberikan informasi apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” tuturnya. 

Menurut Darmada, kerjasama dengan para nelayan sangat membantu pencarian, mengingat wilayah perairan yang luas, dan adanya pergerakan arus.

“Tak jarang biasanya nelayan yang menemukan korban, karena mereka jumlahnya banyak dan tersebar di beberapa titik perairan.

Untuk itu koordinasi bersama mereka sangatlah penting. Namun hingga kini korban belum berhasil ditemukan,” jelas Darmada. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/