28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:31 AM WIB

Terpapar Percikan Dupa, Bale Piyasan Rumah Warga Blahbatuh Terbakar

GIANYAR – Kebakaran menimpa bangunan suci berupa Bale Piyasan di sebuah rumah di Banjar Tusan, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Kamis kemarin.

Bangunan milik pedagang minuman mengkudu itu terbakar diduga akibat percikan dupa. Menurut informasi, kepulan asap terlihat dari jarak kurang lebih 100 meter dari wilayah Blahbatuh.

Awalnya, warga yang melihat kepulan asap menduga itu asap pembakaran sampah. Namun ketika dicari sumbernya baru diketahui si jago merah telah melalap sebuah bale Piyasan.

Warga pun berdatangan, berinisiatif menolong. Warga mengambil air di selokan yang berisikan air cukup melimpah. Menggunakan alat seadanya, api pun disiram.

Di dalam rumah, penghuninya, Ni Nyoman Kerti yang berusia 60 tahun tidak bisa berbuat banyak atas musibah itu.

Sedangkan, suaminya, I Nyoman Rame, 60, sedang jualan minuman mengkudu alias loloh tibah. Tak berselang lama, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar tiba di lokasi kejadian.

Petugas menyemprotkan cairan ke titik api. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar, Made Watha yang membidangi Damkar membenarkan kejadian itu.

“Kami kerahkan dua unit mobil pemadam ke lokasi kejadian,” tegasnya. Kebakaran pun dapat ditangani. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian itu.

Namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 200 juta. Besarnya kerugian, karena bangunan suci itu harus dibangun ulang dari pondasi hingga atap. 

GIANYAR – Kebakaran menimpa bangunan suci berupa Bale Piyasan di sebuah rumah di Banjar Tusan, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Kamis kemarin.

Bangunan milik pedagang minuman mengkudu itu terbakar diduga akibat percikan dupa. Menurut informasi, kepulan asap terlihat dari jarak kurang lebih 100 meter dari wilayah Blahbatuh.

Awalnya, warga yang melihat kepulan asap menduga itu asap pembakaran sampah. Namun ketika dicari sumbernya baru diketahui si jago merah telah melalap sebuah bale Piyasan.

Warga pun berdatangan, berinisiatif menolong. Warga mengambil air di selokan yang berisikan air cukup melimpah. Menggunakan alat seadanya, api pun disiram.

Di dalam rumah, penghuninya, Ni Nyoman Kerti yang berusia 60 tahun tidak bisa berbuat banyak atas musibah itu.

Sedangkan, suaminya, I Nyoman Rame, 60, sedang jualan minuman mengkudu alias loloh tibah. Tak berselang lama, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar tiba di lokasi kejadian.

Petugas menyemprotkan cairan ke titik api. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar, Made Watha yang membidangi Damkar membenarkan kejadian itu.

“Kami kerahkan dua unit mobil pemadam ke lokasi kejadian,” tegasnya. Kebakaran pun dapat ditangani. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian itu.

Namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 200 juta. Besarnya kerugian, karena bangunan suci itu harus dibangun ulang dari pondasi hingga atap. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/