26.1 C
Jakarta
26 April 2024, 5:31 AM WIB

Ternyata Ini Penyebab Kematian WN Rusia saat Melancong ke Nusa Penida

DENPASAR – Penyebab kematian wisatawan Rusia Keren Tatarenko, 22, di perairan Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Kamis (22/2) lalu akhirnya terkuak.

Berdasar pemeriksaan luar tim forensik RS Sanglah, korban mengalami luka parah di bagian kepala dan perut. Luka itulah yang diduga menyebabkan korban tewas.

Penyebab pasti korban tewas baru bisa diketahui kalau jasad korban diotopsi. Hanya saja, sampai saat ini belum ada permintaan dari keluarga maupun kepolisian.

Kepala Forensik RS Sanglah dr Dudut Rustyadi kepada Jawa Pos Radar Bali mengatakan, berdasar pemeriksaan di tubuh korban ditemukan luka lecet dan memar yang tersebar diseluruh tubuh.

Mulai dari dahi, badan, punggung, tangan, dan kaki. “Mungkin korban berguling-guling, karena seluruh tubuhnya mengalami luka dan menonjol,” ujar dr Dudut.

Luka fatal yang diduga menyebabkan kematian ada di bagian kepala. Tim forensik menemukan luka terbuka di bagian kepala korban.

Di luar itu ditemukan luka terbuka cukup besar di bagian pinggang hingga bokong sampai mematahkan tulang panggul hingga paha tungkai bagian kiri.

“Kemungkinan besar, korban kebanting keras ke arah kiri. Dari luka terbuka tersebut, sampai keluar organ dalamnya,

seperti usus besar keluar akibat luka terbuka di bagian pinggang dan bokong bagian kiri sekitar 15 sampai 20 cm,” beber dr.Dudut.

Kematian korban bermula ketika dia bersama temannya, Christina, tiba dari objek wisata Pantai Kelingking.

Keduanya kemudian ke Tebing Klibun dengan menggunakan sepeda motor masing-masing. Apes, setiba di lokasi kejadian, motor korban oleng dan terpeleset akibat jalan yang berbatu.

Korban lalu terjatuh ke tebing dan terjun ke laut dengan ketinggian sekitar 200 meter. Korban kemudian berhasil dievakuasi di Perairan Tebing Klibun dalam keadaan mengambang di permukaan laut. 

DENPASAR – Penyebab kematian wisatawan Rusia Keren Tatarenko, 22, di perairan Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Kamis (22/2) lalu akhirnya terkuak.

Berdasar pemeriksaan luar tim forensik RS Sanglah, korban mengalami luka parah di bagian kepala dan perut. Luka itulah yang diduga menyebabkan korban tewas.

Penyebab pasti korban tewas baru bisa diketahui kalau jasad korban diotopsi. Hanya saja, sampai saat ini belum ada permintaan dari keluarga maupun kepolisian.

Kepala Forensik RS Sanglah dr Dudut Rustyadi kepada Jawa Pos Radar Bali mengatakan, berdasar pemeriksaan di tubuh korban ditemukan luka lecet dan memar yang tersebar diseluruh tubuh.

Mulai dari dahi, badan, punggung, tangan, dan kaki. “Mungkin korban berguling-guling, karena seluruh tubuhnya mengalami luka dan menonjol,” ujar dr Dudut.

Luka fatal yang diduga menyebabkan kematian ada di bagian kepala. Tim forensik menemukan luka terbuka di bagian kepala korban.

Di luar itu ditemukan luka terbuka cukup besar di bagian pinggang hingga bokong sampai mematahkan tulang panggul hingga paha tungkai bagian kiri.

“Kemungkinan besar, korban kebanting keras ke arah kiri. Dari luka terbuka tersebut, sampai keluar organ dalamnya,

seperti usus besar keluar akibat luka terbuka di bagian pinggang dan bokong bagian kiri sekitar 15 sampai 20 cm,” beber dr.Dudut.

Kematian korban bermula ketika dia bersama temannya, Christina, tiba dari objek wisata Pantai Kelingking.

Keduanya kemudian ke Tebing Klibun dengan menggunakan sepeda motor masing-masing. Apes, setiba di lokasi kejadian, motor korban oleng dan terpeleset akibat jalan yang berbatu.

Korban lalu terjatuh ke tebing dan terjun ke laut dengan ketinggian sekitar 200 meter. Korban kemudian berhasil dievakuasi di Perairan Tebing Klibun dalam keadaan mengambang di permukaan laut. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/