28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:11 AM WIB

Hendak Ke Sawah, Dadong Tewas Ditabrak Truk, Amor Ring Acintya…

RadarBali.com – Datangnya takdir kematian tak ada yang bisa menolak. Seperti yang dialami Ni Nyoman Sita, 66, dadong asal Banjar Sayan, Ubud, Gianyar.

Korban yang berencana ke sawah dengan berjalan kaki di serempet truk kemarin. Tak tanggung-tanggung truk yang mengangkut pasir itu melindas kakinya sehingga remuk.

Oleh warga, korban segera dilarikan ke RS Sanglah. Namun, dalam perjalanan, korban meninggal dunia.

Made Gana, anak korban,  mengatakan dia sempat memiliki firasat akan terjadi sesuatu. Sebab pada malam hari lusa lalu, dia mendengar suara burung hantu.

Dalam mitos, artinya akan ada orang yang meninggal. Dan, firasat itu ternyata benar. Ibunya meninggal sekitar pukul 13.00 wita.

“Ibu biasa ke sawah jalan kaki. Biasanya ke sawah untuk cari pakan ternak. Pada saat menyeberang itu, ibu ditabrak truk,” beber Gana.

Untuk segera mendapatkan penanganan medis, sopir truk Wayan Sumardiana langsung melarikan korban ke RSUP Sanglah, Denpasar.

Namun sayang, nyawa dadong Sita tak bisa diselamatkan. Dadong Sita menghembuskan nafas terakhirnya di ruang IGD sekitar pukul 15.30 wita.

“Saya kurang tahu persis kejadiannya. Saat itu saya sedang berada di rumah. Firasat saya semalam juga sudah tidak enak. Saya mendengar bunyi burung hantu.

Tapi, saya nggak kepikiran kalau firasat buruk saya itu dialami ibu saya. Ya, mungkin sudah umurnya. Kami sekeluarga juga sudah mengikhlaskan, “ujarnya.

Anak kandung korban ini juga mengaku belum mengetahui penyebab yang mengakibatkan nyawa ibunya tak bisa diselamatkan.

“Saya nggak tahu apakah saat kecelakaan kepalanya terkena benturan juga saya gak tahu. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan luar untuk mengetahui penyebabnya.

Untuk jenazahnya sementara masih dititipkan disini (kamar jenazah RS Sanglah), “ungkapnya saat ditemui di ruang tunggu Forensik RSUP Sanglah.

RadarBali.com – Datangnya takdir kematian tak ada yang bisa menolak. Seperti yang dialami Ni Nyoman Sita, 66, dadong asal Banjar Sayan, Ubud, Gianyar.

Korban yang berencana ke sawah dengan berjalan kaki di serempet truk kemarin. Tak tanggung-tanggung truk yang mengangkut pasir itu melindas kakinya sehingga remuk.

Oleh warga, korban segera dilarikan ke RS Sanglah. Namun, dalam perjalanan, korban meninggal dunia.

Made Gana, anak korban,  mengatakan dia sempat memiliki firasat akan terjadi sesuatu. Sebab pada malam hari lusa lalu, dia mendengar suara burung hantu.

Dalam mitos, artinya akan ada orang yang meninggal. Dan, firasat itu ternyata benar. Ibunya meninggal sekitar pukul 13.00 wita.

“Ibu biasa ke sawah jalan kaki. Biasanya ke sawah untuk cari pakan ternak. Pada saat menyeberang itu, ibu ditabrak truk,” beber Gana.

Untuk segera mendapatkan penanganan medis, sopir truk Wayan Sumardiana langsung melarikan korban ke RSUP Sanglah, Denpasar.

Namun sayang, nyawa dadong Sita tak bisa diselamatkan. Dadong Sita menghembuskan nafas terakhirnya di ruang IGD sekitar pukul 15.30 wita.

“Saya kurang tahu persis kejadiannya. Saat itu saya sedang berada di rumah. Firasat saya semalam juga sudah tidak enak. Saya mendengar bunyi burung hantu.

Tapi, saya nggak kepikiran kalau firasat buruk saya itu dialami ibu saya. Ya, mungkin sudah umurnya. Kami sekeluarga juga sudah mengikhlaskan, “ujarnya.

Anak kandung korban ini juga mengaku belum mengetahui penyebab yang mengakibatkan nyawa ibunya tak bisa diselamatkan.

“Saya nggak tahu apakah saat kecelakaan kepalanya terkena benturan juga saya gak tahu. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan luar untuk mengetahui penyebabnya.

Untuk jenazahnya sementara masih dititipkan disini (kamar jenazah RS Sanglah), “ungkapnya saat ditemui di ruang tunggu Forensik RSUP Sanglah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/