28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:14 AM WIB

Pelaku Pembacokan Masih Berstatus Pelajar, Ini Respons KPPAD Bali…

GIANYAR – Satu pelaku kasus pembunuhan di kafe remang, rupanya, berasal dari Kecamatan Ubud. Dia adalah  I Putu BWS, 15, asal Banjar Tunon, Desa Singekerta, Ubud Gianyar.

Pelaku saat ini masih sekolah di salah satu SMP di Ubud. Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali Made Ariasa mengaku akan mencari pihak sekolah dan keluarga pelaku pembunuhan.

Itu karena sekolah dan keluarga berperan penting dalam membina siswa itu. “Kami dari KPPAD Provinsi Bali, khususnya dari bidang pendidikan betul-betul

sangat prihatin atas peristiwa yang sangat membikin hati dan perasaan miris,” ujar komisioner asal Desa Mas, Kecamatan Ubud itu.

Apalagi, salah satu pembunuhnya pelajar yang mengenyam pendidikan SMP di kecamatan Ubud. “Pelaku pembunuhan oleh anak yang masih berusia pendidikan aktif,” terangnya.

Dengan adanya kejahatan itu, KPPAD sedang mengadakan rapat dulu. “Hari ini sedang dibahas dulu di kantor. Mungkin besok kami akan berkunjung ke sekolahnya,” jelasnya 

Selain itu, pihaknya juga akan berkunjung ke rumah keluarganya. Kata dia, kunjungan itu untuk mengetahui bagaimana latar belakang pelaku.

Sekaligus untuk memberikan pembinaan bagi sekolah dan keluarganya. “Inti utamanya ada pada perhatian dan pendidikan keluarga yang betul-betul saat ini semakin memprihatinkan,” jelasnya.

Tentunya, kata dia, hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak. “Selain keluarga, tentu ada dari pejabat kelian dinas atau adat, bendesa maupun perbekel

sebagai pengayom dan pelindung masyarakat selain pemerintah sebagau pembuat kebijakan dan aturan serta anggaran,” pintanya. 

GIANYAR – Satu pelaku kasus pembunuhan di kafe remang, rupanya, berasal dari Kecamatan Ubud. Dia adalah  I Putu BWS, 15, asal Banjar Tunon, Desa Singekerta, Ubud Gianyar.

Pelaku saat ini masih sekolah di salah satu SMP di Ubud. Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali Made Ariasa mengaku akan mencari pihak sekolah dan keluarga pelaku pembunuhan.

Itu karena sekolah dan keluarga berperan penting dalam membina siswa itu. “Kami dari KPPAD Provinsi Bali, khususnya dari bidang pendidikan betul-betul

sangat prihatin atas peristiwa yang sangat membikin hati dan perasaan miris,” ujar komisioner asal Desa Mas, Kecamatan Ubud itu.

Apalagi, salah satu pembunuhnya pelajar yang mengenyam pendidikan SMP di kecamatan Ubud. “Pelaku pembunuhan oleh anak yang masih berusia pendidikan aktif,” terangnya.

Dengan adanya kejahatan itu, KPPAD sedang mengadakan rapat dulu. “Hari ini sedang dibahas dulu di kantor. Mungkin besok kami akan berkunjung ke sekolahnya,” jelasnya 

Selain itu, pihaknya juga akan berkunjung ke rumah keluarganya. Kata dia, kunjungan itu untuk mengetahui bagaimana latar belakang pelaku.

Sekaligus untuk memberikan pembinaan bagi sekolah dan keluarganya. “Inti utamanya ada pada perhatian dan pendidikan keluarga yang betul-betul saat ini semakin memprihatinkan,” jelasnya.

Tentunya, kata dia, hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak. “Selain keluarga, tentu ada dari pejabat kelian dinas atau adat, bendesa maupun perbekel

sebagai pengayom dan pelindung masyarakat selain pemerintah sebagau pembuat kebijakan dan aturan serta anggaran,” pintanya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/