27.3 C
Jakarta
2 Mei 2024, 6:56 AM WIB

UPDATE! Sebelum Meninggal, Tensi Jro Jangol Sempat Ngedrop Hingga 80

DENPASAR- Kepergian mantan Wakil Ketua DPRD Bali I Gede Komang Swastika alias Jro Jangol bukan hanya membuat keluarga terpukul. Sejumlah kerabat dekat juga mengaku kaget dengan kepergian mantan politisi Partai Gerindra yang terlibat kasus narkoba ini di RS Kasih Ibu Denpasar yang sangat mendadak itu.

Seperti diakui Jro Gede Putra.  Ipar Jro Jangol yang ditemui di rumah duka di Jalan Pulau Batanta No.70 Banjar Sebelanga  Denpasar, menyatakan, sebelum dinyatakan meninggal di RS, pihak keluarga mendengar kabar Jro Jangol sakit sekitar pukul 00.30.

Dikatakan Jro gede Putra, Jro Jangol sempat dikabarkan sesak nafas dan lemas di dalam sel.

“Saat itu, beberapa rekan satu sel di Lapas Kerobokan menginformasikan kepada petugas Lapas. Selanjutnya dibopong menuju ambulans Lapas, dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu,” jelasnya.

Usai tiba di RS Kasih Ibu sekitar pukul 01.00 dini hari, Jro Gede Putra mengaku baru dihubungi jika iparnya dirawat

“Saya melihat beliau sudah mendapat penanganan di UGD. Selama itu, saya lihat tidak ada perubahan. Itu terlihat dari layar detektor,” kata Jro Gede.

Saat melewati fase kritis itu, informasi yang didapat dari tim medis pasokan oksigen cukup sulit.

Saat itu, denyut jantung 185, selain itu tensi darahnya juga rendah yakni mencapai 80.

 

“Kondisinya terus drop. Hingga akhirnya pukul 04.39 pagi tim medis menyatakan beliau meninggal dunia,” ungkapnya sedih.

 

 

DENPASAR- Kepergian mantan Wakil Ketua DPRD Bali I Gede Komang Swastika alias Jro Jangol bukan hanya membuat keluarga terpukul. Sejumlah kerabat dekat juga mengaku kaget dengan kepergian mantan politisi Partai Gerindra yang terlibat kasus narkoba ini di RS Kasih Ibu Denpasar yang sangat mendadak itu.

Seperti diakui Jro Gede Putra.  Ipar Jro Jangol yang ditemui di rumah duka di Jalan Pulau Batanta No.70 Banjar Sebelanga  Denpasar, menyatakan, sebelum dinyatakan meninggal di RS, pihak keluarga mendengar kabar Jro Jangol sakit sekitar pukul 00.30.

Dikatakan Jro gede Putra, Jro Jangol sempat dikabarkan sesak nafas dan lemas di dalam sel.

“Saat itu, beberapa rekan satu sel di Lapas Kerobokan menginformasikan kepada petugas Lapas. Selanjutnya dibopong menuju ambulans Lapas, dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu,” jelasnya.

Usai tiba di RS Kasih Ibu sekitar pukul 01.00 dini hari, Jro Gede Putra mengaku baru dihubungi jika iparnya dirawat

“Saya melihat beliau sudah mendapat penanganan di UGD. Selama itu, saya lihat tidak ada perubahan. Itu terlihat dari layar detektor,” kata Jro Gede.

Saat melewati fase kritis itu, informasi yang didapat dari tim medis pasokan oksigen cukup sulit.

Saat itu, denyut jantung 185, selain itu tensi darahnya juga rendah yakni mencapai 80.

 

“Kondisinya terus drop. Hingga akhirnya pukul 04.39 pagi tim medis menyatakan beliau meninggal dunia,” ungkapnya sedih.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/