DENPASAR – Diundurnya pilkada 2020 sepertinya sudah bulat. Semua fokus tertuju pada penanganan pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Bappilu DPD PDIP Bali IGN Alit Kelakan mengatakan, proses internal partai menghadapi pilkada sudah selesai dari dulu.
Baik penjaringan calon maupun yang diusulkan ke pusat. Bahkan, beberapa daerah di luar Bali, rekomendasi calon kepala daerah sudah dikeluarkan oleh DPP PDIP.
Namun, kini semua sibuk menangani Covid-19. Terlebih, semua partai politik sedang menunggu keputusan Komisi II DPR RI, KPU, Bawaslu dan pemerintah secara teknis.
“Dikatakan kalau tidak Desember atau bisa jadi tahun 2021. Jadi kami menunggu saja keputusan final resmi kesepakatan KPU Bawaslu dan DPR komisi II DPR RI,” ucap anggota DPR RI ini.
Disinggung kerugian diundurnya Pilkada 2020, kata eks Wagub Bali, tidak ada yang lebih penting daripada urusan kemanusian dalam penanganan Covid-19.
“Dalam situasi seperti ini, kami tidak bicara untung rugi. Kami tidak berpikir sampai kesana. Kami mendahulukan langkah kemanusian untuk bersama-sama menangani Covid-19 terlebih dulu,” paparnya.
Hal serupa juga dikatakan Golkar. Ketua DPD Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry mengatakan pada prinsipnya Golkar sudah siap, apapun opsi yang diputuskan oleh pemerintah pusat, apakah bulan Desember 2020 atau mungkin diundur.
“Hari ini (kemarin, red) saya monitor dan rapat secara virtual dengan DPD Golkar Karangasem untuk mengecek persiapan dan mengantisipasi kebijakan pusat,” tukas Sugawa Korry.
Sampai saat ini rekomendasi dari Golkar yang baru turun adalah calon kepala daerah untuk Karangasem dan Bangli. “Yang lain masih proses,” pungkasnya.