SETELAH Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh deklarasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilu Presiden 2024 mendatang. Kini, giliran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang telah mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo capres di Pilpres 2024. Ganjar sendiri merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP).
Tak hanya Ganjar, PSI juga mendukung sosok Yenny Wahid sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar. Deklarasi itu disampaikan melalui konferensi pers secara daring kemarin.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan, dipilihnya Ganjar bukan datang dari pengurus. Melainkan hasil mekanisme rembuk rakyat yang digelar PSI sejak Februari. ”Dari hasil rembuk rakyat itu, kami mengumumkan bahwa Partai Solidaritas Indonesia akan mencalonkan Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PSI,” ujarnya.
Soal Yenny Wahid, PSI menilai putri Gus Dur itu mempunyai kualitas mumpuni. Sebagai tokoh perempuan Islam, Yenny juga dihormati karena pemikiran dan kontribusinya dalam gerakan sosial.
”Mbak Yenny dikenal konsisten melanjutkan perjuangan Gus Dur dalam cita-cita mewujudkan Indonesia yang adil dan toleran,” imbuhnya.
Merespons ini, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto tak mempermasalahkan Ganjar Pranowo didukung untuk maju dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya, itu merupakan pemahaman internal PSI. “Kalau anakmu dicalonkan orang lain piye? Itu kan soal pemahaman organisasi, ya monggo saja,” kata pria yang karib disapa Bambang Pacul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10).
Pacul enggan menanggapi internal PSI yang mendorong Ganjar Pranowo untuk maju pada pesta demokrasi 2024. PDIP dalam menentukan keputusan capres merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Saya nggak bicara wajar. Kau tanya pada hatimu sendiri, kira-kira kayak gitu pantes apa nggak? Kan begitu,” ucap Ketua Komisi III DPR RI ini. (jpg)