27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:46 AM WIB

Mundur Sebagai Penglingsir Jadi Viral, Caleg Gagal Bikin Klarifikasi

AMLAPURA—Mundurnya Caleg PDIP dan juga Wakil Ketua Kecamatan Pengurus Pasemetonan Arya Kanuruhan, Kecamatan Selat  I Nengah Rata langsung menjadi viral di media social.

Pascaheboh di media social, bos atau pemilik salah satu dealer sepeda motor ini mendadak  berdalih jika pengunduran dirinya dari penglingsir pasemeton Arya Kanuruhan, bukan karena dirinya ngambul.

Melainkan, keputusan Rata mundur dari wakil ketua pasemeton lebih karena kesetiaan pada janji.

 

Seperti disampaikan langsung Nengah Rata, Jumat (7/6). Menurutnya, sebelum akhirnya memutuskan mundur, Rata sempat berjanji kepada warga atau karma jika tidak mendapat dukungan di atas 50 persen dari pasemetonan dirinya akan mundur.

“Apa yang saya lakukan karena menapati janji saja,” dalihnya kepada Jawa Pos Radar Bali sembari mengklarifikasi kalau dirinya mundur karena ngambul.

Rata juga mengatakan kalau dirinya bukan mendadak mundur. Melainkan, keputusan dirinya juga sudah melalui perencanaan matang “Kalau saya tidak mundur saya yang ingkar janji nanti,” tambahnya.

Selain itu, Rata juga merasa tidak layak lagi menjadi penglingsir karena sudah tidak mendapat dukungan lagi. Atau sudah tidak mampu memenuhi harapan semeton untuk maju ke kursi DPRD.

“Saya pada awal maju nunas (minta red) kepada semeton (saudara) untuk mendukung. Dan saat itu berjanji akan memberikan dukungan penuh. Sekali lagi, pada saat itu saya juga mengeluarkan pernyataan kalau tidak mendapat dukungan di atas 50 persen saya akan mundur sebagai pengurus atau penglingsir pesemetonan,” tandas Rata yang juga pengusaha otomotif dan property ini.

Bahkan meski sudah mundur dari penglingsir pasemeton, dirinya juga mengaku untuk tetap mau dan siap memberikan dan memantu fasilitas untuk pesemetonan seperti tempat pertemuan atau rapat dengan menggunakan aula atau wantilan yang ada di rumahnya di Dusun Bangbang Biaung, Selat, Karangasem.

Rata mengatakan apa yang dilakukan tidak sebagai bentuk mengajak pesemetonan untuk berpolitik praktis.

Namun murni karena janji saja. Lagi pula dirinya juga ingin focus untuk membagun usaha yang selama ini digelutinya.

“Jadi kalau saya masih sebagai pengurus saya malah terlihat rekus akan jebatan padahal sudah berjanji untuk mundur,” ujarnya.

Untuk itu, dengan mundurnya dirinya dari pasemeton, dirinya berharap semua pihak bisa memahami keputusannya itu.

 

AMLAPURA—Mundurnya Caleg PDIP dan juga Wakil Ketua Kecamatan Pengurus Pasemetonan Arya Kanuruhan, Kecamatan Selat  I Nengah Rata langsung menjadi viral di media social.

Pascaheboh di media social, bos atau pemilik salah satu dealer sepeda motor ini mendadak  berdalih jika pengunduran dirinya dari penglingsir pasemeton Arya Kanuruhan, bukan karena dirinya ngambul.

Melainkan, keputusan Rata mundur dari wakil ketua pasemeton lebih karena kesetiaan pada janji.

 

Seperti disampaikan langsung Nengah Rata, Jumat (7/6). Menurutnya, sebelum akhirnya memutuskan mundur, Rata sempat berjanji kepada warga atau karma jika tidak mendapat dukungan di atas 50 persen dari pasemetonan dirinya akan mundur.

“Apa yang saya lakukan karena menapati janji saja,” dalihnya kepada Jawa Pos Radar Bali sembari mengklarifikasi kalau dirinya mundur karena ngambul.

Rata juga mengatakan kalau dirinya bukan mendadak mundur. Melainkan, keputusan dirinya juga sudah melalui perencanaan matang “Kalau saya tidak mundur saya yang ingkar janji nanti,” tambahnya.

Selain itu, Rata juga merasa tidak layak lagi menjadi penglingsir karena sudah tidak mendapat dukungan lagi. Atau sudah tidak mampu memenuhi harapan semeton untuk maju ke kursi DPRD.

“Saya pada awal maju nunas (minta red) kepada semeton (saudara) untuk mendukung. Dan saat itu berjanji akan memberikan dukungan penuh. Sekali lagi, pada saat itu saya juga mengeluarkan pernyataan kalau tidak mendapat dukungan di atas 50 persen saya akan mundur sebagai pengurus atau penglingsir pesemetonan,” tandas Rata yang juga pengusaha otomotif dan property ini.

Bahkan meski sudah mundur dari penglingsir pasemeton, dirinya juga mengaku untuk tetap mau dan siap memberikan dan memantu fasilitas untuk pesemetonan seperti tempat pertemuan atau rapat dengan menggunakan aula atau wantilan yang ada di rumahnya di Dusun Bangbang Biaung, Selat, Karangasem.

Rata mengatakan apa yang dilakukan tidak sebagai bentuk mengajak pesemetonan untuk berpolitik praktis.

Namun murni karena janji saja. Lagi pula dirinya juga ingin focus untuk membagun usaha yang selama ini digelutinya.

“Jadi kalau saya masih sebagai pengurus saya malah terlihat rekus akan jebatan padahal sudah berjanji untuk mundur,” ujarnya.

Untuk itu, dengan mundurnya dirinya dari pasemeton, dirinya berharap semua pihak bisa memahami keputusannya itu.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/