AMLAPURA, Radar Bali– Vaksinasi di Kabupaten Karangasem menyasar 74.438 orang. Mengacu data resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem hingga 5 April 2021 total sebanyak 23.596 orang atau 31,70% tervaksin tahap pertama. 8.203 orang atau 11,02 % sudah menerima vaksin lengkap. Merespons capaian sementara tersebut, Ketua Fraksi Partai Gerindra Kabupaten Karangasem, Ni Kadek Weisya Kusmia Dewi mengatakan sosialisasi tentang pentingnya vaksin harus digenjot semaksimal mungkin. Pasalnya, masih banyak masyarakat di pedalaman Karangasem yang belum menerima pesan secara benar.
Wanita yang akrab disapa Dewi Suyasa itu menyebut dengan sistem kebebasan bersosial media seperti sekarang ini, manfaat vaksin seringkali dipelintir sehingga tidak sampai dengan baik dan benar di masyarakat. Justru yang diterima adalah berita hoaks dengan narasumber yang tidak jelas.
“Kami berharap, pentingnya vaksin ini harus terus disosialisasikan bagaimanapun teknisnya. Sehingga vaksin ini bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat. Tidak hanya tenaga kesehatan, petugas publik, atau lansia, tapi semua elemen masyarakat secara merata,” ujar istri Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Suyasa.
Mengacu data Dinkes Karangasem hingga tanggal 5 April 2021, imbuh Dewi penerima vaksin belum sesuai target. Vaksinasi tahap 1 dan tahap 2 untuk petugas publik belum 100% dan lansia masih di bawah 10%. “Untuk data pendidik SD dan SMP di Karangasem yang menerima vaksin sesuai data yang saya terima sudah sampai tahap ke 2, tapi belum sampai 100 %,” tandasnya.
Dewi Suyasa memandang fakta tersebut menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah untuk lebih gencar melakukan pendataan untuk vaksinasi. Bila perlu gunakan sistem “jemput bola”. “Saya juga berharap, pedagang-pedagang di pasar didata untuk segera mendapatkan vaksin. Karena pasar merupakan pusat pengembangan ekonomi rakyat,” pungkasnya.
Merespons Ubud dan Badung yang direncanakan mendapat tambahan kuota vaksin demi dibukanya kembali destinasi wisata, Dewi meminta Karangasem juga mendapat perlakuan sama. “Destinasi serta pelaku wisata di karangasem tidak sedikit. Perlu dukungan melalui vaksinisasi agar bisa tetap survive sampai dibukanya pariwisata di Bali,” pinta Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Bali itu.