DENPASAR – Kondisi gedung yang tidak representatif, karpet berdebu, dan meja kursi yang sudah dipakai sejak 1987 jadi alasan anggota DPRD Bali mewacanakan pembangunan gedung baru.
Bukan sembarang gedung baru, tapi diwacanakan setiap anggota dewan memiliki ruang kerja sendiri-sendiri. Seperti di DPR RI.
Menurut anggota Fraksi PDIP DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta, sekian tahun dewan tidak mempunyai ruangan yang representatif.
“Karpet sudah berdebu, meja-meja sudah hampir rontok semua. Padahal kami susah payah mencari kursi dan meja disini kan, dengan anggaran yang cukup besar,” kata Budiarta.
Budiarta mengusulkan agar pembangunan ruangan untuk masing-masing anggota dewan bisa dipikirkan pada tahun anggaran mendatang.
Tapi dengan catatan, kata dia, tidak sampai mengurangi kewajiban sebagai seorang wakil rakyat dan berjuang untuk rakyat.
Sebelumnya, Wakil Ketua Sementara DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry mengatakan, gedung baru sejatinya merupakan kebutuhan riil. Bahkan saat ini cukup mendesak.
Menurut Sugawa, bangunan gedung dewan memang sudah direhab. Akan tetapi kondisi di dalamnya tidak demikian.
Seperti ruangan komisi yang penuh dengan dokumen. Kemudian, meja dan kursi yang sudah dipakai sejak 1987.
“Sebenarnya empat tahun yang lalu justru pihak eksekutif sudah mengusulkan. Tapi beberapa teman (anggota dewan, Red) menolak. Kalau sekarang muncul usulan ini, bagus sekali,” pungkasnya.