BANGLI – Jasad Ida Ayu Onik Mindawati yang merupakan istri Anggota DPR RI, Sumarjaya Linggih alias Demer, dikremasi di krematorium Bebalang, Kecamatan Bangli, Kamis (10/10) kemarin.
Menteri Perindustrian RI yang juga Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, dipercaya menyulut api pada patung naga yang berisi jasad istri Demer.
Sebelum acara kremasi dipuput oleh Ida Pedanda Siwa, diawali acara seremonial. Yakni sambutan Demer selaku tuan rumah.
Sambutan bupati Bangli. Dan, sambutan pamungkas oleh Airlangga. Para undangan yang mengenakan udeng kuning mendengar satu persatu sambutan tersebut.
Bupati Bangli I Made Gianyar, menyatakan apa yang dialami Demer tak jauh berbeda dengan dirinya. “Istri saya juga dipanggil setahun lalu. Sakitnya sama,” ujar Gianyar.
Berkaca pada dirinya itu, Gianyar meminta Demer untuk tabah. “Jadi jangan terlalu sedih,” pinta Bupati Gianyar.
Bupati juga memaparkan konsep Panca Srada, yaitu lima keyakinan umat Hindu. Salah satunya percaya dengan reinkarnasi.
Bupati juga mengucapkan selamat datang kepada para undangan yang hadir. Diantaranya Anggota DPD RI, yang juga mantan gubernur Bali Mangku Pastika.
Juga hadir tokoh PHDI pusat Sang Nyoman Suwisma. Beberapa anggota DPR RI dan tamu lainnya juga hadir memenuhi areal krematorium.
“Bapak selaku menteri, kami menitip masyarakat Bangli. Untuk dibangun dan dipandang sama. Sehingga Bangli bisa maju seperti kabupaten dan kota lain di Indonesia,” pintanya.
Sedangkan, Airlangga dalam sambutannya mengutip ayat dalam agama Hindu. “Semoga dipermudah penyatuan atman kepada Sang Pencipta. Yang ditinggalkan supaya diberikan ketabahan,” jelasnya.
Usai sambutan, para tamu, termasuk Airlangga menyimak prosesi upacara sebelum jasad dikremasi. Usai prosesi upacara, diakhiri dengan penyulutan api ke patung naga.
Di dalam patung itu, berisi jasad istri Demer. Airlangga didampingi Demer menyulut api itu. Di sela kremasi, kepada wartawan, Demer mengucapkan terima kasih atas doa para sahabat, saudara dan undangan yang hadir.
Demer mengaku, ada tiga pesan yang disampaikan mendiang untuk keluarga. “Pertama, saya harus selalu rukun, menjaga emosi. Kedua, selalu ikut kepada ajaran Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujarnya.
Pesan ketiga mendiang supaya keluarga hidup sehat. “Yang ketiga, kami disuruh untuk hidup sehat. Makan-makanan yang sehat,” ujarnya.
Tiga pesan itu, kata Demer menjadi perhatian khusus bagi keluarga. “Karena itu kekurangan kami yang kami jalani,” imbuhnya.
Anggota keluarga pun akan berupaya hidup rukun. “Saya dan anak-anak , anak dengan anak masih sering ribut. Ini akan jadi semangat baru dan motivasi,
bersatu, rukun dan jaga emosi. Tentu menambah keimanan kami memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” pungkasnya.
