NUSA DUA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali menggelar Kopi Darat Wilayah untuk evaluasi internal partai dalam menjalani roda organisasi selama tahun 2020 ini.
Acara yang juga sebagai konsolidasi pemenangan Pemilu 2024 ini digelar di salah satu hotel di Nusa Dua pada Sabtu hari ini (19/12) dihadiri oleh sejumlah pimpinan partai di daerah Bali.
Kopi darat ini juga dihadiri oleh Plt Ketua Umum PSI yakni H. Giring Ganesha Djumaryo dan Isyana Bagoes Oka selaku Ketua DPP PSI.
Dalam pertemuan dengan awak media, mantan vokalis band Nidji Giring Ganesha kembali menegaskan dirinya akan maju sebagai calon presiden RI tahun 2024.
Memang bukan sebagai sesuatu yang baru, namun ini merupakan konsistensi dan keyakinannya untuk maju juga bukan hanya mimpi semata.
“Saya tegaskan, akan maju sebagai calon presiden tahun 2024. Saya optismis karena ini adalah perjuangan kita sebagai anak muda.
Saya membawa misi untuk keluar dari pola lama dan menjadikan sebagai sebuah gerakan anak muda. Salah satu contohnya adalah politik tanpa mahar,” ujar Giring.
Giring memang menjadi orang baru dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Dalam catatan karirnya, ia merupakan mantan vokalis grup musik Nidji yang beraliran BritPop.
Tepat pada akhir tahun 2017, dia mengumumkan untuk terjun ke dunia politik dan kemudian menjadikan PSI sebagai kendaraan untuk meraih cita-citannya.
Disinggung mengenai upaya untuk maju menjadi Presiden pada 2024 mendatang, penembang lagu Laskar Pelangi ini mengaku sudah berkeliling ke sejumlah wilayah Indonesia untuk bertemu masyarakat.
Ini juga dikatakan sebuah pesan dari Presiden Joko Widodo saat ia bertemu beberapa waktu lalu. Disitu, Giring mengutarakan niatnya untuk menjadi Presiden RI.
“Saya sudah banyak berkeliling untuk bertemu warga, bahkan saya sudah 11 kali Swab terus, untung hasilnya negative semua. Sudah mati rasa rasanya di Swab terus menerus,” kata Giring sembari ketawa dan mencairkan suasana.
Menjadi calon presiden RI dengan latar belakang seorang penyanyi bukanlah sesuatu yang baru. Dulu, H. Rhoma Irama dengan Partai Idaman juga melakukan yang sama.
Pertanyaannya, apakah Giring tidak trauma dengan hal yang pernah dilakukan oleh legenda dangdut Indonesia itu?
“Trauma? Tentu tidak. Justru saya menjadikannya sebuah pembelajaran. Saya suka belajar dari sejarah. Lagian dulu Haji Rhoma Irama itu kan naik dari
Partai Idaman yang tak lolos verifikasi. Beda dong dengan PSI yang sudah lolos verifikasi,” pungkas Giring lantas tersenyum