32.8 C
Jakarta
21 November 2024, 17:39 PM WIB

Polling Bali Satu Makin Seru, 3 Tokoh Independen Masih Tetap Populis

DENPASAR, radarbali.id- Nama-nama tokoh independen dalam dinamika perebutan Bali Satu pada Pilgub Bali  2024 terus menarik perhatian publik, tokoh-tokoh Bali, dan para pengamat politik.

Tokoh independen dinilai bisa memberikan harapan baru di tengah kekecewaan dan ketidakpuasan sebagian kalangan kepada kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster saat ini.

Nama-nama tokoh independen yang masuk dalam radar perebutan Bali Satu di sejumlah Polling Pilgub Bali 2024 terbukti banjir dukungan publik untuk bisa memberikan harapan baru demi kemajuan pembangunan Bali, menggantikan pemimpin saat ini.

Terlebih jelang habis masa jabatan kepemimpinan Gubernur Koster yang tinggal setahun lagi. Pada Agustus atau September 2023, Koster tidak lagi menjabat Gubernur Bali alias menganggur.

Sejumlah tokoh pun dinilai sudah  mulai bermanuver, mengambil ancang-ancang untuk merebut Bali Satu dari tangan Koster. Salah satunya tokoh Bali yang dinilai paling berpeluang besar melawan Koster adalah politisi senior Golkar Gde Sumarjaya Linggih.

Anggota DPR RI dari Bali ini yang akrab disapa Demer ini diprediksi bisa menjadi calon lawan kuat bagi Koster jika memang kembali dicalonkan oleh PDI Perjuangan di Pilgub Bali 2024.

Terbukti dari hasil Polling Pilgub Bali 2024, tokoh ini merangsek naik keatas menekan tokoh-tokoh publik independen yang secara serius diminati masyarakat Bali untuk maju di Pilgub Bali 2024.

“Tiga tokoh independen seperti AMD, Rai Mantra dan AWK masih konsisten ada di lima besar Polling Pilgub Bali. Ini artinya masyarakat Bali menaruh harapan besar kepada tokoh independen. Sedangkan dukungan untuk Pak Demer juga terus menggelinding. Jadi Pak Demer juga jangan dianggap remeh karena Beliau punya Partai Golkar. Sepertinya pertarungan PDI Perjuangan dan Golkar, partai merah dan kuning akan terjadi di Pilgub Bali 2024,” kata salah satu tokoh Bali menyampaikan pandangannya terkait hasil Polling Pilgub Bali 2024 terkini.

Tiga tokoh independen yang semakin menarik perhatian publik untuk bisa menjadi Bali Satu yakni Arya Wedakarna (AWK), Rai Mantra, dan AMD.  Arya Wedakarna (AWK)  merupakan senator, anggota DPD RI Perwakilan Bali dengan perolehan suara terbanyak pada Pemilu 2014 dan 2019.

Lalu ada nama Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Rai Mantra) yang merupakan mantan Walikota Denpasar dua periode dan pernah menjadi Calon Gubernur Bali pada Pilgub Bali 2018 yang dimenangkan Gubernur Koster.

Tokoh independen lainnya yakni Agung Manik Danendra (AMD). AMD merupakan tokoh puri yang gemar berbagi, dijuluki sebagai Sultan Dermawan dan juga Pejuang Hindu Nusantara karena telah banyak membantu umat untuk membangun pura di banyak daerah di luar Bali.

Sementara belakangan yang namanya ramai diperbincangkan adalah Demer. Tokoh Bali putra Buleleng ini yang sama satu kampung halaman dengan Gubernur Koster sesama putra Buleleng dinilai sudah menabuh genderang perang secara terbuka kepada Gubernur Koster.

Belakangan Demer aktif mengkritisi dan bersuara lantang mengenai isu-isu strategis di Bali dan di bawah kepemimpinan Gubernur Koster seperti soal Bandara Bali Utara.

Demer menyebut Koster mencla-mencle. Yang tidak kalah pedas, kriti pedas juga sempat dilontarkan Demer mengenai pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di eks Galian C Gunaksa, Klungkung yang dibangun di atas jalur lahar Gunung Agung.

“Pak Demer tentu sudah memetakan situasi dan kekuatan politiknya. Dan isu-isu sentral di Bali terus dikritisi seperti Bandara Bali Utara dan PKB. Secara riil bandara ini kan belum pernah dibuka. Tapi bagi saya ini kan bandara politik, siapa yang mau jadi calon Gubernur pasti ngomongin bandara,” kata pengamat politik yang juga kader PDI Perjuangan Made Arjaya.

Arjaya bahkan memprediksi Demer bisa saja berpasangan dengan tokoh-tokoh independen untuk melawan Koster kalau di PDI Perjuangan sendiri Koster tidak ada lawan.

“Dari kritisinya Demer terhadap PKB, lalu muncul demo sekian pura kena imbas PKB, soal bandara dan lainnya akan tidak ujug-ujug ada. Semua bisa by design dan siapa yang mendesain kan kita tidak tahu. Yang protes kan pasti di luar kekuasaan yang sekarang. Karena dalam kacamata politik semua insiden yang terjadi by design,” kata mantan Anggota DPRD Bali dua periode itu.

Sementara itu tokoh Bali lainnya Kadek Arimbawa alias Lokal yang merupakan Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Bali masih tetap menjagokan Gubernur Koster dua periode.

Dia menilai sudah banyak keberhasilan Gubernur Koster yang patut dilanjutkan seperti banyak membangun infrastrukur mulai dari short cut, Pelabuhan Segitiga Emas yang menghubungkan Sanur Denpasar dengan Nusa Penida, rencana jalan tol Mengwi-Gilimanuk, pembangunan PKB di Klungkung, penataan kawasan suci Besakih dan lainnya.

“Di masa pandemi Pak Koster juga banyak membawa dana-dana pusat ke Bali. Ini artinya Beliau sangat biasa dan brilian sehingga layak kita berikan kesempatan dua periode untuk melanjutkan dasar pembanguan yang telah beliau berhasil lakukan,” kata mantan Anggota DPD RI dari Bali dua periode itu.

Namun walupun mendukung Koster dua periode, Lolak tegas menolak rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Baginya itu hanyalah bandara politik. “Itu kan bandara politik, saya 100 persen menolak. Solusi untuk menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan lebih baik dengan membangun terowongan bawah tanah dengan kereta cepat yang programnya sudah sempat masuk dalam program MP3EI ketika era Presiden SBY,” pungkas Lolak.

Sementara itu berdasarkan pantauan hasil Polling Pilgub Bali 2024 terkini di situs website Kabar Bali Satu (KBS) per tanggal 20 Agustus 2022, Polling Pilgub Bali ini semakin seru dan mendapatkan perhatian besar publik di Bali.

Para pendukung dari tokoh-tokoh yang namanya masuk dalam polling ini tampaknya berlomba-lomba memberikan suara dukungan kepada jagoannya.

Alhasil Gubernur Koster masih unggul di puncak polling dengan raihan 17.70%  suara atau sebanyak 159.924 votes.

Di posisi kedua, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta masih setia menempel Gubernur Koster dengan raihan dukungan 14.68% atau 132. 647 suara.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung ini memang menjadi saingan berat Gubernur Koster di internal PDI Perjuangan untuk mendapatkan rekomendasi sebagai Calon Gubernur Bali 2024.

Di posisi ketiga, AMD terus menempel ketat Giri Prasta. Tokoh milenial bernama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H., M.H., M.Kn., asal Puri Tegal Denpasar Pemecutan ini yang dikenal juga aktif menjadi aktivis sejak remaja ini terlihat totalitas mendapatkan dukungan kaum milenial Bali dan perolehan suaranya terpaut sangat tipis dengan Giri Prasta.

AMD meraih dukungan 14.61% dengan 131. 987 suara.

AMD yang dikenal tokok milenial yang irit bicara politik yg gemar berbagi dan beryadnya ini cukup menarik perhatian para pengamat politik dan publik. Perolehan suara yang terus meningkat membuktikan harapan besar dari masyarakat Bali agar tokoh yang dikenal sebagai Sultan Dermawan dari Bali dan Pejuang Hindu Nusantara Sejati ini menjadi Bali Satu.

Di peringkat keempat dan kelima yang menarik karena ada kejar-kejaran dukungan antara Rai Mantra dengan AWK.

Sebelumnya AWK bertengger di peringkat 4 kini posisinya digeser oleh Rai Mantra yang naik tangga polling merebut Bali Satu.

Rai Mantra meraih dukungan 9.21% atau 83.172 suara. Rai Mantra ditempel ketat AWK di peringkat lima dengan 9.20% atau 83,121 suara.

Posisi tiga tokoh independen yakni AMD, Rai Mantra dan AWK terus dikejar Demer, politisi senior Golkar yang masih berada di peringkat keenam.

Demer meraih 9.09% atau 82,124 suara. Untuk diperingkat ketujuh hingga kesebelas tidak berubah.

Peringkat ketujuh ada Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika (GPS) yang juga mantan Anggota DPR RI dan mantan Anggota DPD RI dengan dukungan 6.85%.

Disusul di  peringkat delapan polling oleh Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi) masih bertahan di posisinya dengan dukungan 6.55%.

Di posisi kesembilan ada Walikota Denpasar dari PDI Perjuangan I Gusti Ngurah Jaya Negara dengan dukungan 6,54 %.

Kemudian di peringkat kesepuluh dan kesebelas ada nama peringkat diisi oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Bali 5 periode Made Urip dengan dukungan 2.79 % dan kader PDI Perjuangan yang juga Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra dengan dukungan 2.77 % persen.

Polling dari Kabar Bali Satu ini masih terus berlangsung dan masyarakat Bali bisa memberikan pilihannya dengan mengklik nama tokoh calon gubernur jagoannya dan pilih vote pada link https://kabarbalisatu.com/polling/. (ken)

DENPASAR, radarbali.id- Nama-nama tokoh independen dalam dinamika perebutan Bali Satu pada Pilgub Bali  2024 terus menarik perhatian publik, tokoh-tokoh Bali, dan para pengamat politik.

Tokoh independen dinilai bisa memberikan harapan baru di tengah kekecewaan dan ketidakpuasan sebagian kalangan kepada kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster saat ini.

Nama-nama tokoh independen yang masuk dalam radar perebutan Bali Satu di sejumlah Polling Pilgub Bali 2024 terbukti banjir dukungan publik untuk bisa memberikan harapan baru demi kemajuan pembangunan Bali, menggantikan pemimpin saat ini.

Terlebih jelang habis masa jabatan kepemimpinan Gubernur Koster yang tinggal setahun lagi. Pada Agustus atau September 2023, Koster tidak lagi menjabat Gubernur Bali alias menganggur.

Sejumlah tokoh pun dinilai sudah  mulai bermanuver, mengambil ancang-ancang untuk merebut Bali Satu dari tangan Koster. Salah satunya tokoh Bali yang dinilai paling berpeluang besar melawan Koster adalah politisi senior Golkar Gde Sumarjaya Linggih.

Anggota DPR RI dari Bali ini yang akrab disapa Demer ini diprediksi bisa menjadi calon lawan kuat bagi Koster jika memang kembali dicalonkan oleh PDI Perjuangan di Pilgub Bali 2024.

Terbukti dari hasil Polling Pilgub Bali 2024, tokoh ini merangsek naik keatas menekan tokoh-tokoh publik independen yang secara serius diminati masyarakat Bali untuk maju di Pilgub Bali 2024.

“Tiga tokoh independen seperti AMD, Rai Mantra dan AWK masih konsisten ada di lima besar Polling Pilgub Bali. Ini artinya masyarakat Bali menaruh harapan besar kepada tokoh independen. Sedangkan dukungan untuk Pak Demer juga terus menggelinding. Jadi Pak Demer juga jangan dianggap remeh karena Beliau punya Partai Golkar. Sepertinya pertarungan PDI Perjuangan dan Golkar, partai merah dan kuning akan terjadi di Pilgub Bali 2024,” kata salah satu tokoh Bali menyampaikan pandangannya terkait hasil Polling Pilgub Bali 2024 terkini.

Tiga tokoh independen yang semakin menarik perhatian publik untuk bisa menjadi Bali Satu yakni Arya Wedakarna (AWK), Rai Mantra, dan AMD.  Arya Wedakarna (AWK)  merupakan senator, anggota DPD RI Perwakilan Bali dengan perolehan suara terbanyak pada Pemilu 2014 dan 2019.

Lalu ada nama Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Rai Mantra) yang merupakan mantan Walikota Denpasar dua periode dan pernah menjadi Calon Gubernur Bali pada Pilgub Bali 2018 yang dimenangkan Gubernur Koster.

Tokoh independen lainnya yakni Agung Manik Danendra (AMD). AMD merupakan tokoh puri yang gemar berbagi, dijuluki sebagai Sultan Dermawan dan juga Pejuang Hindu Nusantara karena telah banyak membantu umat untuk membangun pura di banyak daerah di luar Bali.

Sementara belakangan yang namanya ramai diperbincangkan adalah Demer. Tokoh Bali putra Buleleng ini yang sama satu kampung halaman dengan Gubernur Koster sesama putra Buleleng dinilai sudah menabuh genderang perang secara terbuka kepada Gubernur Koster.

Belakangan Demer aktif mengkritisi dan bersuara lantang mengenai isu-isu strategis di Bali dan di bawah kepemimpinan Gubernur Koster seperti soal Bandara Bali Utara.

Demer menyebut Koster mencla-mencle. Yang tidak kalah pedas, kriti pedas juga sempat dilontarkan Demer mengenai pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di eks Galian C Gunaksa, Klungkung yang dibangun di atas jalur lahar Gunung Agung.

“Pak Demer tentu sudah memetakan situasi dan kekuatan politiknya. Dan isu-isu sentral di Bali terus dikritisi seperti Bandara Bali Utara dan PKB. Secara riil bandara ini kan belum pernah dibuka. Tapi bagi saya ini kan bandara politik, siapa yang mau jadi calon Gubernur pasti ngomongin bandara,” kata pengamat politik yang juga kader PDI Perjuangan Made Arjaya.

Arjaya bahkan memprediksi Demer bisa saja berpasangan dengan tokoh-tokoh independen untuk melawan Koster kalau di PDI Perjuangan sendiri Koster tidak ada lawan.

“Dari kritisinya Demer terhadap PKB, lalu muncul demo sekian pura kena imbas PKB, soal bandara dan lainnya akan tidak ujug-ujug ada. Semua bisa by design dan siapa yang mendesain kan kita tidak tahu. Yang protes kan pasti di luar kekuasaan yang sekarang. Karena dalam kacamata politik semua insiden yang terjadi by design,” kata mantan Anggota DPRD Bali dua periode itu.

Sementara itu tokoh Bali lainnya Kadek Arimbawa alias Lokal yang merupakan Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Bali masih tetap menjagokan Gubernur Koster dua periode.

Dia menilai sudah banyak keberhasilan Gubernur Koster yang patut dilanjutkan seperti banyak membangun infrastrukur mulai dari short cut, Pelabuhan Segitiga Emas yang menghubungkan Sanur Denpasar dengan Nusa Penida, rencana jalan tol Mengwi-Gilimanuk, pembangunan PKB di Klungkung, penataan kawasan suci Besakih dan lainnya.

“Di masa pandemi Pak Koster juga banyak membawa dana-dana pusat ke Bali. Ini artinya Beliau sangat biasa dan brilian sehingga layak kita berikan kesempatan dua periode untuk melanjutkan dasar pembanguan yang telah beliau berhasil lakukan,” kata mantan Anggota DPD RI dari Bali dua periode itu.

Namun walupun mendukung Koster dua periode, Lolak tegas menolak rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Baginya itu hanyalah bandara politik. “Itu kan bandara politik, saya 100 persen menolak. Solusi untuk menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan lebih baik dengan membangun terowongan bawah tanah dengan kereta cepat yang programnya sudah sempat masuk dalam program MP3EI ketika era Presiden SBY,” pungkas Lolak.

Sementara itu berdasarkan pantauan hasil Polling Pilgub Bali 2024 terkini di situs website Kabar Bali Satu (KBS) per tanggal 20 Agustus 2022, Polling Pilgub Bali ini semakin seru dan mendapatkan perhatian besar publik di Bali.

Para pendukung dari tokoh-tokoh yang namanya masuk dalam polling ini tampaknya berlomba-lomba memberikan suara dukungan kepada jagoannya.

Alhasil Gubernur Koster masih unggul di puncak polling dengan raihan 17.70%  suara atau sebanyak 159.924 votes.

Di posisi kedua, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta masih setia menempel Gubernur Koster dengan raihan dukungan 14.68% atau 132. 647 suara.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung ini memang menjadi saingan berat Gubernur Koster di internal PDI Perjuangan untuk mendapatkan rekomendasi sebagai Calon Gubernur Bali 2024.

Di posisi ketiga, AMD terus menempel ketat Giri Prasta. Tokoh milenial bernama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H., M.H., M.Kn., asal Puri Tegal Denpasar Pemecutan ini yang dikenal juga aktif menjadi aktivis sejak remaja ini terlihat totalitas mendapatkan dukungan kaum milenial Bali dan perolehan suaranya terpaut sangat tipis dengan Giri Prasta.

AMD meraih dukungan 14.61% dengan 131. 987 suara.

AMD yang dikenal tokok milenial yang irit bicara politik yg gemar berbagi dan beryadnya ini cukup menarik perhatian para pengamat politik dan publik. Perolehan suara yang terus meningkat membuktikan harapan besar dari masyarakat Bali agar tokoh yang dikenal sebagai Sultan Dermawan dari Bali dan Pejuang Hindu Nusantara Sejati ini menjadi Bali Satu.

Di peringkat keempat dan kelima yang menarik karena ada kejar-kejaran dukungan antara Rai Mantra dengan AWK.

Sebelumnya AWK bertengger di peringkat 4 kini posisinya digeser oleh Rai Mantra yang naik tangga polling merebut Bali Satu.

Rai Mantra meraih dukungan 9.21% atau 83.172 suara. Rai Mantra ditempel ketat AWK di peringkat lima dengan 9.20% atau 83,121 suara.

Posisi tiga tokoh independen yakni AMD, Rai Mantra dan AWK terus dikejar Demer, politisi senior Golkar yang masih berada di peringkat keenam.

Demer meraih 9.09% atau 82,124 suara. Untuk diperingkat ketujuh hingga kesebelas tidak berubah.

Peringkat ketujuh ada Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika (GPS) yang juga mantan Anggota DPR RI dan mantan Anggota DPD RI dengan dukungan 6.85%.

Disusul di  peringkat delapan polling oleh Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi) masih bertahan di posisinya dengan dukungan 6.55%.

Di posisi kesembilan ada Walikota Denpasar dari PDI Perjuangan I Gusti Ngurah Jaya Negara dengan dukungan 6,54 %.

Kemudian di peringkat kesepuluh dan kesebelas ada nama peringkat diisi oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Bali 5 periode Made Urip dengan dukungan 2.79 % dan kader PDI Perjuangan yang juga Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra dengan dukungan 2.77 % persen.

Polling dari Kabar Bali Satu ini masih terus berlangsung dan masyarakat Bali bisa memberikan pilihannya dengan mengklik nama tokoh calon gubernur jagoannya dan pilih vote pada link https://kabarbalisatu.com/polling/. (ken)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/