25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:33 AM WIB

Bintang Puspayoga Jadi Menteri PPPA, Ini PR Berat untuk Sang Menteri

DENPASAR – Terpilihnya Gusti Ayu Bintang Darmawati atau lebih akrab dengan nama Bintang Puspayoga sebagai Menteri Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) tentu tak mudah.

Tak seperti bintang yang jatuh dari langit. Ada proses yang membuat istri mantan Menkop dan UKM AA Puspayoga ini akhirnya ditunjuk menjadi pembantu presiden.

Tugas berat pun menanti. Bintang Puspayoga pun tak boleh leyeh-leyeh karena persoalan serius telah terjadi dan dibutuhkan solusi serta turun ke lapangan sebagaimana amanat Presiden Jokowi.

Persoalan tersebut diungkapkan oleh Ni Luh Gede Yastini, Divisi Hukum dan Advokasi Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali.

Saat dimintai pendapat terkait terpilihnya Bintang Puspayoga sebagai Menteri PPA, Yastini mengawalinya dengan ucapan selamat.

“Sebagai perempuan Bali tentu bangga ya karena perempuan Bali bisa memberi warna dan akan memperkuat program perlindungan anak dan perempuan di Indonesia,” kata Yastini, Rabu (23/10).

Yastini mengatakan tentu banyak hal yang harus dilakukan mengingat masih banyak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Indonesia.

“Harapan saya, beliau tentu akan terus berupaya mendorong pengesahan RUU yang berkaitan dengan perlindungan anak dan perempuan salah satunya RUU penghapusan kekerasan seksual,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, untuk perlindungan anak tentu tak kalah penting adalah program untuk memperkuat ketahanan keluarga yang harus terus dikembangkan.

“Karena tentu kita semua setuju bahwa perlindungan anak itu harus dimulai dari lingkungan terdekat anak yakni keluarga,” tuturnya.

Yang juga tak kalah pentingnya, pasca disahkannya pendewasaan usia kawin menjadi 19 tahun tentu masih ada beberapa kebijakan ataupun

program akselerasi yang harus dilakukan oleh Kementerian PPPA. “Ini juga menjadi agenda beliau ke depan,” pungkasnya.

DENPASAR – Terpilihnya Gusti Ayu Bintang Darmawati atau lebih akrab dengan nama Bintang Puspayoga sebagai Menteri Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) tentu tak mudah.

Tak seperti bintang yang jatuh dari langit. Ada proses yang membuat istri mantan Menkop dan UKM AA Puspayoga ini akhirnya ditunjuk menjadi pembantu presiden.

Tugas berat pun menanti. Bintang Puspayoga pun tak boleh leyeh-leyeh karena persoalan serius telah terjadi dan dibutuhkan solusi serta turun ke lapangan sebagaimana amanat Presiden Jokowi.

Persoalan tersebut diungkapkan oleh Ni Luh Gede Yastini, Divisi Hukum dan Advokasi Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali.

Saat dimintai pendapat terkait terpilihnya Bintang Puspayoga sebagai Menteri PPA, Yastini mengawalinya dengan ucapan selamat.

“Sebagai perempuan Bali tentu bangga ya karena perempuan Bali bisa memberi warna dan akan memperkuat program perlindungan anak dan perempuan di Indonesia,” kata Yastini, Rabu (23/10).

Yastini mengatakan tentu banyak hal yang harus dilakukan mengingat masih banyak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Indonesia.

“Harapan saya, beliau tentu akan terus berupaya mendorong pengesahan RUU yang berkaitan dengan perlindungan anak dan perempuan salah satunya RUU penghapusan kekerasan seksual,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, untuk perlindungan anak tentu tak kalah penting adalah program untuk memperkuat ketahanan keluarga yang harus terus dikembangkan.

“Karena tentu kita semua setuju bahwa perlindungan anak itu harus dimulai dari lingkungan terdekat anak yakni keluarga,” tuturnya.

Yang juga tak kalah pentingnya, pasca disahkannya pendewasaan usia kawin menjadi 19 tahun tentu masih ada beberapa kebijakan ataupun

program akselerasi yang harus dilakukan oleh Kementerian PPPA. “Ini juga menjadi agenda beliau ke depan,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/