28.2 C
Jakarta
21 November 2024, 18:58 PM WIB

“Saya Dianggap Kotoran, Saya Tahu Diri, Jadi Saya Harus Keluar”

SEMARAPURA – Terkuak sudah alasan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mundur dari Partai Gerindra yang membesarkan namanya selama ini.

Selain ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Bupati Klungkung, Suwirta merasa tidak dibutuhkan lagi di Partai Gerindra.

Hal itu terjadi setelah dirinya mengetahui dikeluarkan dari grup WhatsApp (WA) DPC Partai Gerindra Klungkung.

“Saya dulu juga bukan orang partai sehingga pikiran saya lebih banyak mengentrepreneur masyarakat,” ujar Bupati Suwirta.

Menurutnya, keputusan mundur itu tidak dia ambil langsung. Pasalnya, setelah mengetahui dikeluarkan dari grup,

selama berada di Malaysia untuk cek kesehatan, dia terus merenungkan isi screenshot percakapan grup WA DPC Partai Gerindra Klungkung.

Isi WA itu tidak hanya berisi pemberitahuan dirinya dikeluarkan dari grup, namun juga tentang kalimat komentar salah satu anggota yang mengatakan “Gerindra harus bersih-bersih”.

Setelah lama merenung sendiri dan terus melakukan komunikasi dengan sang istri, ia akhirnya memutuskan untuk mundur dari Partai Gerindra.

“Katanya mau bersih-bersih, berarti saya kotor. Karena saya menganggap saya kotoran di sana, saya keluar saja. Mereka kasih jalan, ya saya harus tahu diri.

Karena saya bukan anggota partai yang militan. Saya juga tidak pernah bisa mengurus partai,” beber Suwirta. Apakah sudah ada dari pihak Gerindra yang menghubungi?

“Belum ada dari Partai Gerindra yang menghubungi saya,” ujarnya. Terkait dirinya yang tidak mengantar sendiri surat pernyataan pengunduran diri dan KTA Gerindra, dia mengaku orang yang sangat sensitif.

“Saya tidak tega melihat situasi ini. Tetapi, saya tahu diri. Karena saya dikasih jalan maka saya ikuti jalan itu,” kata ayah tiga orang anak ini. 

SEMARAPURA – Terkuak sudah alasan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mundur dari Partai Gerindra yang membesarkan namanya selama ini.

Selain ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Bupati Klungkung, Suwirta merasa tidak dibutuhkan lagi di Partai Gerindra.

Hal itu terjadi setelah dirinya mengetahui dikeluarkan dari grup WhatsApp (WA) DPC Partai Gerindra Klungkung.

“Saya dulu juga bukan orang partai sehingga pikiran saya lebih banyak mengentrepreneur masyarakat,” ujar Bupati Suwirta.

Menurutnya, keputusan mundur itu tidak dia ambil langsung. Pasalnya, setelah mengetahui dikeluarkan dari grup,

selama berada di Malaysia untuk cek kesehatan, dia terus merenungkan isi screenshot percakapan grup WA DPC Partai Gerindra Klungkung.

Isi WA itu tidak hanya berisi pemberitahuan dirinya dikeluarkan dari grup, namun juga tentang kalimat komentar salah satu anggota yang mengatakan “Gerindra harus bersih-bersih”.

Setelah lama merenung sendiri dan terus melakukan komunikasi dengan sang istri, ia akhirnya memutuskan untuk mundur dari Partai Gerindra.

“Katanya mau bersih-bersih, berarti saya kotor. Karena saya menganggap saya kotoran di sana, saya keluar saja. Mereka kasih jalan, ya saya harus tahu diri.

Karena saya bukan anggota partai yang militan. Saya juga tidak pernah bisa mengurus partai,” beber Suwirta. Apakah sudah ada dari pihak Gerindra yang menghubungi?

“Belum ada dari Partai Gerindra yang menghubungi saya,” ujarnya. Terkait dirinya yang tidak mengantar sendiri surat pernyataan pengunduran diri dan KTA Gerindra, dia mengaku orang yang sangat sensitif.

“Saya tidak tega melihat situasi ini. Tetapi, saya tahu diri. Karena saya dikasih jalan maka saya ikuti jalan itu,” kata ayah tiga orang anak ini. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/