MANGUPURA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Badung menargetkan 80 persen partisipasi pemilih dalam Pilkada Kabupaten Badung 9 Desember mendatang.
Bahkan, saat ini KPU Badung sudah melakukan berbagai persiapan. Ketua KPU Badung, I Wayan Semara Cipta mengakui sangat optimistis bisa mencapai target 80 persen partisipasi pemilih pada pilkada tahun ini.
Tentunya harus dibarengi upaya optimal guna meyakinkan pemilih untuk bersedia menggunakan hak suaranya. “Berkaca dari Korea Selatan, saat pandemi justru partisipasi pemilih meningkat,” beber Semara Cipta.
Selain itu, menurutnya, KPU RI juga memiliki rencana untuk melakukan perekapan secara lebih simpel dengan istilah e-rekap.
Ketika perekapan hasil pemilihan di TPS, maka akan difoto, kemudian dikirim ke KPU. “Jadi ada petugas KPPS yang bertugas di TPS memfoto hasil C-1 plano.
C-1 plano ini yang berisi hasil penghitungan suara kemudian langsung dilaporkan kepada kami, KPU Kabupaten. Jadi proses langsung dia melalui PPS dan PPK,” terangnya.
Kalau hal ini nantinya betul-betul diterapkan, tak ada proses perekapan berjenjang dari segi lokasi layaknya pemilu sebelumnya yang biasanya dimulai di tingkat desa, lalu kecamatan, baru kemudian di tingkat Kabupaten.
“Jadi, nanti begitu proses rekap terjadi, PPS hadir di KPU, PPK juga hadir di KPU. Nah, jadi proses rekapan berjenjangnya tetap terjadi, tetapi lokasi perekapannya tidak seperti dulu lagi, seperti di kantor desa. sehingga sedikit berbeda,” jelasnya.
Namun, pihaknya masih menunggu kepastian dari KPU RI. Sebab ini masih merupakan wacana dari KPU RI.
“Untuk implementasinya, kami menunggu peraturan KPU terkait mekanisme penghitungan dan rekapitulasi di TPS,” tandasnya
Saat ini pihaknya melalui Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) tengah melakukan pencocokan dan penelitian (coklit).
Hingga Kamis (23/7) lalu dari 402.995 Daftar Pemilih Sementara yang ada di Badung, sekitar 38 ribu sudah di-coklit. “Sudah mencapai 9,4 persen,” ungkapnya.
Terkait wabah Covid-19, seluruh PPDP dengan jumlah total 1.069 dan sudah mengikuti rapid test. Begitu juga dalam bertugas dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD), diantaranya berupa face shield, masker, serta hand sanitizer.
Sehingga ikut mencegah potensi penularan virus korona. Berkenaan dengan pencoblosan nantinya, juga sudah disiapkan skenario.
Setiap pemilih akan mendapat sarung tangan, sehingga tidak langsung bersentuhan dengan alat pencoblos.
Dilakukan pula pengukuran suhu tubuh. Kemudian, bagi pemilih yang suhunya tinggi disiapkan bilik khusus.
“Bilamana ditemukan pemilih yang suhunya 38 derajat celcius atau lebih, maka dia akan melakukan pencoblosan di bilik suara di luar TPS,” pungkasnya.