MANGUPURA – Anggota DPRD Badung makin kerap melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri.
Setelah berkunjung ke negari Bollywood, India, Meret lalu, puluhan dewan Badung kembali melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, yakni ke Melbourne, Australia.
Kunjungan ini berlangsung sejak Sabtu (22/9) lalu hingga Sabtu (29/6) mendatang. Keberangkatan anggota dewan keluar negeri jelang pension Agustus nanti membuat gedung DPRD Badung “sepi” penghuni.
Berdasar catatan Jawa Pos Radar Bali, dari 40 anggota dewan Badung, ada sekitar 24 orang dewan Badung ke Australia.
Sementara sisanya ada yang melakukan kunker komisi di Tangerang, Banten. Gedung dewan pun selama sepakan ini sepi penghuni karena anggota dewan semua pada kunker.
Kunjungan ke luar negeri dipimpin oleh Ketua DPRD Badung I Putu Parwata didampingi kedua wakilnya, yakni I Nyoman Karyana dan I Made Sunarta.
Rombongan sempat melakukan sesi foto bersama di depan Gedung Parlemen Victoria, Melbourne.
Hal tersebut terlihat dari unggahan salah seorang anggota DPRD Badung melalui media sosial mereka.
Yang ikut dalam sesi foto tersebut adalah, pimpinan DPRD Badung, beserta anggota. Ada juga beberapa anggota dewan rutin upload kegiatannya melalui statusnya di media sosial WhatsApp.
Sumber Jawa Pos Radar Bali di lingkungan DPRD Badung menerangkan bahwa sebagian anggota dewan melakukan kunjungan ke luar negeri dan juga ke dalam negeri.
“Yang kunjungan ke luar negeri 24 orang anggota. Untuk yang tidak ke luar negeri kunjungan ke kota Tanggerang,” katanya kemarin.
Karena kosong tanpa penghuni, para tamu anggota dewan luar daerah yang berkunjung ke dewan Badung pun hanya diterima oleh staf.
“Nanti hari Senin tanggal 1 Juli baru ngantor,” ucap sumber. Ketua DPRD I Putu Parwata dikonfirmasi tak menampik bahwa sebagian anggota dewan Badung ke luar negeri.
Kunjungan tersebut dalam rangka pelatihan. “Training/pelatihan dan outbound,” kata Parwata saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp.
Kata dia pelatihan yang di lakukan di Australia yakni meliputi pelatihan employment, lingkungan, sosial, budaya dan tourism.
“Pelatihan ini untuk mencari bahan sehingga nanti kita lakukan evaluasi tourism yang ada di Badung. Ini sangat urgent sekali kaitannya sangat luas. Makanya regulasi kita lakukan dengan baik melalui studi empiris,” pungkasnya.