25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:14 AM WIB

Telusuri Daftar Pemilih Khusus Pemilu, KPU Bongkar Kotak Suara

SINGARAJA  – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng membuka kotak suara yang digunakan pada Pemilu 2019 lalu.

Kotak suara itu sengaja dibuka, untuk menelusuri jumlah pemilih khusus, yang tercantum dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK) pada Pemilu lalu.

Pembukaan kotak suara itu dilakukan di Gudang Logistik KPU Buleleng. Tak seluruh kotak suara yang dibuka.

Melainkan hanya kotak data pemilih di tingkat kecamatan saja yang dibuka. Proses pembukaan kotak suara itu diawasi langsung Bawaslu Buleleng,

perwakilan partai politik, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Buleleng, serta pihak kepolisian.

Divisi Data KPU Buleleng Nyoman Gede Cakra Budaya mengatakan, kotak data pemilih sengaja dibuka sesuai instruksi KPU RI.

Pihaknya sengaja membuka kotak untuk mendata kembali DPK. Pemilih yang masuk DPK, merupakan pemilih-pemilih yang membawa KTP saat menyalurkan hak pilih mereka pada Pemilu lalu.

Menurut Cakra para pemilih itu bisa saja membawa KTP saat menyalurkan hak pilih mereka. “Ada dua kemungkinan. Pertama, mereka memang tidak tercantum dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap, Red).

Kedua, formulir C6 mereka hilang sehingga menyerahkan KTP saat menyalurkan hak suara, kemudian KPPS mencatatnya dalam DPK,” kata Cakra.

Nantinya pemilih-pemilih yang muncul dalam DPK, akan menjadi acuan pemuktahiran data pemilih, jelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Buleleng pada 2022 mendatang.

Nama-nama yang muncul dalam DPK, akan diverifikasi kembali sebelum dimasukkan dalam sistem data pemilih (sidalih).

“Data-data yang kami dapatkan ini akan kami sinkronkan dulu dengan DPT. Setelah lengkap, kami sinkronkan lagi dengan data di Disdukcapil. Paling lambat tanggal 16 Agustus kami akan unggah ke Sidalih,” imbuh Cakra.

Sekadar diketahui, pada Pemilu 2019 lalu, tercatat ada 582.437 orang yang tercantum dalam DPT. Jumlah pemilih yang tercatat dalam DPK,

mencapai 12.567 orang pemilih. Terbanyak berada di Kecamatan Buleleng, dengan jumlah 5.451 orang pemilih.

SINGARAJA  – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng membuka kotak suara yang digunakan pada Pemilu 2019 lalu.

Kotak suara itu sengaja dibuka, untuk menelusuri jumlah pemilih khusus, yang tercantum dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK) pada Pemilu lalu.

Pembukaan kotak suara itu dilakukan di Gudang Logistik KPU Buleleng. Tak seluruh kotak suara yang dibuka.

Melainkan hanya kotak data pemilih di tingkat kecamatan saja yang dibuka. Proses pembukaan kotak suara itu diawasi langsung Bawaslu Buleleng,

perwakilan partai politik, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Buleleng, serta pihak kepolisian.

Divisi Data KPU Buleleng Nyoman Gede Cakra Budaya mengatakan, kotak data pemilih sengaja dibuka sesuai instruksi KPU RI.

Pihaknya sengaja membuka kotak untuk mendata kembali DPK. Pemilih yang masuk DPK, merupakan pemilih-pemilih yang membawa KTP saat menyalurkan hak pilih mereka pada Pemilu lalu.

Menurut Cakra para pemilih itu bisa saja membawa KTP saat menyalurkan hak pilih mereka. “Ada dua kemungkinan. Pertama, mereka memang tidak tercantum dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap, Red).

Kedua, formulir C6 mereka hilang sehingga menyerahkan KTP saat menyalurkan hak suara, kemudian KPPS mencatatnya dalam DPK,” kata Cakra.

Nantinya pemilih-pemilih yang muncul dalam DPK, akan menjadi acuan pemuktahiran data pemilih, jelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Buleleng pada 2022 mendatang.

Nama-nama yang muncul dalam DPK, akan diverifikasi kembali sebelum dimasukkan dalam sistem data pemilih (sidalih).

“Data-data yang kami dapatkan ini akan kami sinkronkan dulu dengan DPT. Setelah lengkap, kami sinkronkan lagi dengan data di Disdukcapil. Paling lambat tanggal 16 Agustus kami akan unggah ke Sidalih,” imbuh Cakra.

Sekadar diketahui, pada Pemilu 2019 lalu, tercatat ada 582.437 orang yang tercantum dalam DPT. Jumlah pemilih yang tercatat dalam DPK,

mencapai 12.567 orang pemilih. Terbanyak berada di Kecamatan Buleleng, dengan jumlah 5.451 orang pemilih.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/