NEGARA – Meski sudah cukup dengan perolehan 18 kursi di DPRD Jembrana untuk mengusung calon sendiri pada Pilkada 2020 mendatang, PDIP mendapat suntikan dukungan dari partai politik untuk koalisi.
Partai Hanura meski hanya memiliki 1 kursi di DPRD Jembrana menyatakan dukungan pada I Made Kembang Hartawan sebagai calon bupati yang diusung PDIP Jembrana.
Dukungan tersebut disampaikan langsung Ketua DPD Partai Hanura Bali I Kadek Arimbawa dalam pertemuan dengan Kembang yang juga Ketua DPC PDIP Jembrana.
Dalam pertemuan tersebut Partai Hanura menegaskan untuk mendukung dan berkoalisi dengan PDIP Jembrana yang sudah memiliki calon bupati untuk diusung pada Pilkada 2020.
“Kami selaku pimpinan partai, secara resmi mengadakan koalisi politik,” tegas Kadek Arimbawa. Dukungan yang disampaikan tersebut sekaligus komitmen untuk mengantar Kembang memenangkan Pilkada 2020.
Keputusan koalisi dan mendukung Kembang sebagai calon bupati, tidak akan berubah meski partai lain mengajak untuk berkoalisi.
Ketua DPC PDIP Jembrana I Made Kembang Hartawan menyambut baik koalisi yang terbangun dengan Partai Hanura.
Meski hanya memiliki 1 kursi di DPRD Kabupaten Jembrana, tidak menyurutkan semangat Hanura untuk berkoalisi dengan PDIP Jembrana, karena meski 1 kursi menentukan kemenangan.
“Dukungan dari Hanura sebagai bukti kalau PDIP Jembrana tidak berdiri sendiri,” tegas Made Kembang Hartawan kemarin.
Disinggung mengenai adanya kemungkinan partai lain, dalam waktu dekat akan menyusul Partai Hanura untuk berkoalisi dengan PDIP Jembrana.
Namun, Kembang enggan membeberkan partai politik lain yang akan bergabung sebelum terbangun komitmen.
“Kalau sudah ada komitmen, hati saling bertemu, pasti kami umumkan. Jangan sampai belum pasti sudah diumumkan, terus tiba-tiba bubar di tengah jalan,” ujarnya.
Kembang menegaskan, koalisi yang dibangun tidak hanya dengan partai politik, tetapi menjalin koalisi dengan rakyat.
“Kami sudah bangun koalisi pertama dengan rakyat, kini dengan Hanura. Partai lain berikutnya menyusul, jadi PDIP tidak jalan sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu, partai politik yang sebelumnya sudah membentuk koalisi, seperti Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PPP, PKS, Nasdem dan Perindo, koalisi tidak akan berubah.
Koalisi yang sudah terbentuk sudah permanen untuk mengusung calon sendiri, melawan calon dari PDIP.
“Minggu pertama (setelah) tahun baru, pleno dan memanggil semua kandidat serta deklarasi (koalisi),” kata Plt Ketua DPD Golkar Jembrana I Made Suardana.